Mohon tunggu...
Bandy Ramadhan
Bandy Ramadhan Mohon Tunggu... -

seorang anak terlahir di kota Bandung, lalu kembali ke Binjai hingga saat ini

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sirine di Bulan Puasa

10 Agustus 2010   23:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:08 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sirine ialah suatu benda unik yang apabila diputar akan mengeluarkan bunyi, dan dalam berpuasa sirine menjadi awal dari kita telah menghentikan segala aktifitas makan dan minum, dan akhir dari kita menghentikan puasa pada saat matahari tergelincir. Setiap Mushollah ataupun Mesjid di pelosok negeri ini sudah hampir semuanya mempunyai sirine. Namun sirine didaerah saya begitu banyak arti, baik sisi positif maupun sisi negatifnya.

Dalam sisi positif , sirine dapat mempunyai arti penting dalam berpuasa.Iia selalu mengingatkan setiap umat yang ada disekitarnya untuk menghentikan antifitas makan dan minum, dan mengingatkan tanda telah waktu berbuka puasa telah dimulai. Hingga sirine hampir telah mengganti posisi bedug sebagai tradisi umat muslim terdahulu.

Kalau kita bicarakan sisi positifnya aja tentu sudah menjadi hal yang lazim bagi kita karena sudah banyak yang mengetahui. Oleh karena itu saya disini akan membahas sisi negatifnya.

Sisi negatifnya ialah apabila sirine telah dibunyikan, setiap manusia khususnya anak - anak pasti akan bergegas keluar dari rumah, (loh bukannya itu bagus ya) ya bagus kalau mereka bergegas keluar dari rumah lalu ke mesjid, tapi dilihat fakta setelah sirine telah dibunyikan tak dipungkiri banyak anak - anak bahkan masyrakat dewasa bergegas keluar untuk membeli petasan diwarung - warung terdekat. Lalu banyak yang tertawa ria dan meledakkan petasan saat adzan Shubuh berkumandang, seakan - akan mereka bukan lagi sosok umat Muslim yang sesuai dengan syariat Islam. Dan lebih parahnya lagi pada saat adzan berkumandang, para jemaah menuju Mesjid harus dihadapi dengan sebuah kejutan - kejutan dari umat yang mengaku Islam itu, sungguh tragis kejadian ini. Sebagai umat Islam saya sedikit malu dengan perbuatan mereka, entah dimana salahnya, apakah mereka dididik orangtua mereka, ataukah kita yang salah karna membiarkan mereka begitu saja. Mungkin artikel tulisan ini dapat kita jadikan muhassabbah terhadap diri kita masing - masing, bagaimana kehidupan tingkah laku anak cucu kita kedepan itu tergantung pada kita bagaimana kita mendidik mereka. Wallahualam Wabishowab.

Wassalamu'alaikum

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun