Belakangan ini, media masa sedang hangat membicarakan kabar gembira atas diputuskannya gencatan senjata antara pasukan Hamas (Palestina) dan Israel.
Hal ini dianggap salah satu bentuk kemajuan atas konflik berdarah itu. Pasalnya, sudah tidak terhitung korban jiwa yang jatuh dari kedua belah pihak. Terlebih dari pihak palestina.Â
Dikutip dari CNN, mulai hari Minggu 19 Januari terhitung ada tiga tahapan gencatan senjata yang harus di lalui Hamas dan Israel sebelum perang diputuskan benar-benar berakhir.
Tahap pertama
Tahap pertama akan berlangsung selama enam minggu dan digelar "gencatan senjata secara penuh dan menyeluruh", kata Presiden AS Joe Biden saat dia mengonfirmasi kesepakatan yang dicapai pada Rabu.
"Sejumlah sandera" yang ditahan oleh Hamas, termasuk kaum perempuan, para orang tua dan orang-orang sakit, akan dibebaskan dengan imbalan ratusan tahanan Palestina, kata Biden.
Ia tidak menyebutkan berapa banyak sandera yang akan dibebaskan selama tahap pertama ini---tetapi Al Thani dari Qatar mengatakan pada konferensi pers sebelumnya bahwa jumlahnya adalah 33 orang.
Juru bicara pemerintah Israel, David Mencer sebelumnya mengatakan sebagian besar, tetapi tidak semua, dari 33 sandera yang diharapkan akan dibebaskan, termasuk anak-anak, diperkirakan masih hidup.
Tiga sandera akan segera dibebaskan, kata seorang pejabat Palestina sebelumnya kepada BBC, dengan sisanya akan dibebaskan selama enam minggu ke depan.
Selama tahap ini, pasukan Israel akan ditarik keluar dari "semua" wilayah berpenduduk di Gaza, kata Biden, sementara "warga Palestina [dapat] juga kembali ke lingkungan mereka di semua wilayah Gaza".