Mohon tunggu...
Al ZidaneFathurr
Al ZidaneFathurr Mohon Tunggu... Freelancer - Artikel Writer - Illustrator - Reader

PENULIS ARTIKEL-NOVEL DAN ROMAN

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

271 Triliun dan Sepucuk Surat Dari Masa Lalu

2 Januari 2025   17:13 Diperbarui: 2 Januari 2025   17:25 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Selalu bangga ngeliat temen yang sedang berproses, apalagi tahu hidupnya gak semulus yang diliat orang lain, keep on my friend! I'm proud of you!"

            Pesan singkat yang cukup untuk membuat hati ini tersadar jika kesuksesan itu bukan hanya soal material. Tetapi juga soal mental. Ada fase-fase yang mesti di lewati untuk seseorang lebih memaknai arti dari kesuksesan yang ia capai kelak. Di tangan orang-orang yang selalu sabar dan mengambil hikmah dari setiap prosesnya mencapai kesuksesan, saya yakin jabatan sebagai Presiden Komisaris PT Multi Harapan Utama akan ia gunakan semaksimal mungkin untuk kebermanfaaatan orang banyak.

            Maha Suci Tuhan atas berbagai skenario indah-Nya dalam memberikan petunjuk. Jika anda membaca sampai paraghraph ini, artinya usai sudah luapan emosi dan rasa frustasi terlimpahkan dalam tulisan ini. Dengan segenap keberanian dan kelapangan hati, saya harus cepat-cepat Kembali menyusuri guratan takdir perjuangan ini. Menikmati setiap prosesnya. Berikan usaha semaksimal mungkin. Jangan biarkan lagi rasa frustasi mengambil alih kemudi.

            "Lihatlah, kini orang hampir frustasi itu sudah sukses. Mencapai semua impiannya. Memaknai kesuksesan hakiki. Dan bermanfaat untuk orang banyak. Tulisan yang dulu ia buat dengan segenap emosi, kini tak lebih hanya "sepucuk surat dari masalalu". Fase-fase kesulitan yang ia lewati telah banyak menyumbang hikmah dan pengalaman yang sangat berharga bagi pencapaiannya kini. Bahkan, Uang 271 Triliun pun masih dirasa sangat kurang untuk sekedar menukar satu saja pengalaman berharga tersebut."

 Hingga mencapai titik tersebutlah kiranya baru saya akan dengan sangat bangga berkata; "Saya Menang!".

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun