Mohon tunggu...
Puisi Pilihan

Sajak Sebuah Pagi

4 Januari 2017   02:26 Diperbarui: 4 Januari 2017   02:35 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku sengaja datang menghampiri

Bisa dibilang kau orang pilihan pagi ini

Karna itu kau ku temui

Bila saja sk turun dari malaikat izroil

Maka akan kusambut dan kau lenyap dalam satu sodoran surat

Lalu bagaimana pagimu hari ini?

Ku lihat sekilas kau sedang duduk menyeruput kopi

Dengan lembaran koran harian pagi

Gorengan yang masih mengepul menemani

Sepertinya kau bahagia hari ini

Esok masih kulihat absen

Mungkinkah kau masih hadir pagi ini?

Kau ternyata menimbun pagi

Dalam selimut berbulu tebal

Merangkapnya, membiarkannya membalut tubuh gempalmu

Dengan suara khas tidur lelapmu

Ah....kau begitu lelah sepertinya semalam

Ini pagi cerah, seorang laki laki membangunkanmu untuk sekolah

Kau masih dalam buaian mimpi

Dentuman jam membuatmu terkapar dalam kemalasan

Karena kau yakin kau masih menemukanku di esok yang panjang

Maka kau lenyapkan mimpi untuk kau bangun kembali esok hari

Seorang wanita meregang nyawa

Mempertahankan bayinya

Mengerahkan tenaganya

Dipagi yang melenyapkannya.

Tentang pagi yang menyampaikan pesannya....kepada masa lalu yang dilupakannya

Kau....sedang apa pagi ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun