Mohon tunggu...
AL ARUDI
AL ARUDI Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Menulis dan membaca untuk mengisi waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kemarau yang Panjang

30 Juli 2024   11:44 Diperbarui: 30 Juli 2024   13:30 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hembusan angin kemarau yang panjang
Sinar mentari menari dan berbisik
Dunia keajaiban menunggu untuk terjadi

Pepohonan bagaikan penjaga zaman dahulu
Berjaga-jaga kisah mereka belum terungkap
Daun-daunnya  berbisik mantra
Saat rahasia purba mulai terungkap

Suara sungai hening lembut 

Bergema melalui derasnya hutan
Melodi yang menenangkan begitu manis
Iramanya membangkitkan jiwa

Makhluk di negeri mistik ini 

Dengan mata bersinar seperti bintang di tangan
Bebas berkeliaran langkah kaki mereka  
Seolah-olah angin sendirilah yang ikut berbagi

Aroma bunga mekar memenuhi mayapada
Udara wewangian menggetarkan
Saat kelopak bunga terbuka seperti sayap lembut
Dan esensi kecantikan mulai melekat.

Dalam benak kemarau yang panjang
Sajian ajaib sebuah karya seni
Sebuah simfoni bumi dan langit 

Sebuah harmoni yang menyentuh tinggi

Angin membisikkan rahasia lama dan terbaru
Saat kebijakan kuno dimulai lagi
Dalam hembusan angin mistik kemarau yang panjang
Dunia penuh keajaiban liar dan bebas.***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun