"Mana kuda yang akan ditukar dengan angkot saya, Pak?" tanya Wak Jamil kepada penjual kuda.
"Baik akan saya ambil dari kandang dulu. Kudanya sedang makan," jawab penjual kuda.
Penjual kuda mengeluarkan kuda yang akan ditukar dengan angkot Wak Jamil. Dia mengambil kuda yang harganya sebanding dengan angkot Wak Jamil.
Wak Jamil sangat gembira melihat kuda itu. Kuda itu mirip dengan kuda milik anak muda yang dia temui di alun-alun beberapa waktu yang lalu. Dia merasa tidak sia-sia menukar angkotnya dengan kuda itu.
"Ini aku sangat setuju," ujar Wak Jamil sambil menatap penjual kuda dengan tersenyum.
Penjual kuda hanya manggut-manggut dan membalas senyum Wak Jamil.
"Ini kunci mobilnya, Pak!" Kata Wak Jamil. Tangannya merogoh kunci dari dalam kantong. Kemudian dia menyerahkannya kepada penjual kuda
"Baik, Wak Jamil! Saya terima angkotnya!" balas penjual kuda. Dia tersenyum ramah kepada Wak Jamil.
"Dengan cara bagaimana saya membawa kuda ini ke rumah saya, Pak? tanya Wak Jamil lagi
"Wak Jamil mau saya antar ke rumah atau bawa sendiri?" penjual kuda balik bertanya.
"Saya lebih suka bawa Sendiri," balas Wak Jamil.