Mohon tunggu...
Alhuda Rohmatulloh
Alhuda Rohmatulloh Mohon Tunggu... profesional -

Muslim | Perfeksionis Neurotik | Plegmatis | Goldar. B+ | Pelajar di Kampus Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Merenungi NikmatNya dari sebuah Gigi

16 Agustus 2013   20:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:13 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah anda berpikir berapa banyak nikmat yang telah Allah berikan selama ini?

Pernahkah anda merenungkan berapa besar karunia yang telah Dia limpahkan hingga sekarang?

Saya yakin banyak dari kita yang sudah mencoba merenungi nikmat-Nya. Sebut saja nikmat pada tubuh manusia. Saya sendiri tak pernah tuntas merenungi kebesaran-nya dalam tubuh saya sendiri. Nikmat-Nya menempel mulai dari ujung rambut hingga telapak kaki. Nikmat yang tak pernah habis saya hitung.

Belakangan ini saya tersadar oleh salah satu nikmat pada tubuh ini. Nikmat yang semua orang miliki namun kebanyakan mereka tak menyadarinya.

Nikmat itu adalah memiliki gigi yang sehat. Nampak sepele bukan?

Tapi hal sepele itulah yang menginspirasi saya untuk menulis artikel ini.

Satu hal yang membuat saya sadar adalah harga dari sebuah gigi.

Satu gigi yang tanggal membutuhkan minimal Rp 800 ribu untuk mengganti baru. Itupun palsu dengan kualitas seadanya.

Kalau mau yang lebih bagus lagi maka harus merogoh kocek lebih dalam, sekitar Rp 3,5 juta. Itu gigi palsu dengan tipe jembatan.

Sedangkan yang paling baik kualitasnya bisa didapatkan dengan menebus senilai Rp 9 juta. Mahal. Karena membutuhkan proses operasi untuk menanam gigi pada gusi.

Benar-benar edan!

Ternyata harga sebuah gigi begitu besarnya. Belum lagi harga mata, telinga, mulut dan organ-organ dalam tubuh.

Ternya ada jutaan nikmat yang kita miliki dalam tubuh. Tak bisa dinilai dengan uang. Bahkan satu gigi palsu dengan nilai Rp 9 juta tak mampu menggantikan nikmat gigi yang asli.

Orang waras mana yang mau menukar gigi-gigi mereka dengan uang?

Semahal dan sebaik-baik gigi palsu tetap saja masih lebih berharga gigi yang asli.


So, rawat gigi dengan baik ya!

Sumber: pengalaman penulis yang barusan konsultasi ke dokter gigi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun