Mohon tunggu...
Al Ikhlasul Hakimi
Al Ikhlasul Hakimi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Mahasiswa Teknik Informatika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Metrik Desain Arsitektur: Menjawab Tantangan Fleksibilitas dan Skalabilitas Sistem Informasi

26 September 2024   02:00 Diperbarui: 26 September 2024   06:42 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Information System Architecture. Source: https://www.freepik.com

Metrik Desain Arsitektur: Menjawab Tantangan Fleksibilitas dan Skalabilitas Sistem Informasi

***

Artikel "Information System Architecture Metrics: an Enterprise Engineering Evaluation Approach" yang ditulis oleh Andr Vasconcelos, Pedro Sousa, dan Jos Tribolet pada tahun 2007 dalam The Electronic Journal Information Systems Evaluation, mengangkat topik yang relevan dengan tantangan masa kini dalam penyelarasan sistem informasi dengan kebutuhan bisnis. Selama dekade terakhir, perusahaan menghadapi tekanan besar untuk mengintegrasikan teknologi informasi secara efektif dalam strategi bisnis mereka. Namun, sering kali terdapat kesenjangan antara Information System Architecture (ISA) dengan tujuan bisnis, yang menyebabkan berkurangnya fleksibilitas dan peningkatan biaya operasional.

Penelitian yang dilakukan oleh Vasconcelos dkk. berfokus pada pengembangan enam belas metrik untuk mengevaluasi ISA dengan tujuan utama memastikan bahwa Information System Enterprise (EIS) selaras dengan kebutuhan bisnis, sekaligus mempertahankan kualitas non-fungsional seperti kinerja, keandalan, dan keamanan. Metrik yang mereka usulkan menjadi alat penting bagi arsitek sistem dalam mengantisipasi dampak dari setiap keputusan desain yang diambil.

Pentingnya evaluasi arsitektur sistem ini semakin meningkat dalam konteks proyek berskala besar seperti e-government, di mana tingkat kerumitan dan tuntutan terhadap ketepatan waktu serta efisiensi sangat tinggi. Dengan menggunakan metrik-metrik ini, perusahaan dapat menilai secara objektif seberapa baik sistem informasi mereka dapat mendukung operasi bisnis yang berubah dengan cepat. Vasconcelos dan kolega berhasil menunjukkan bahwa pendekatan ini lebih dari sekadar teknik teknis, melainkan juga sebuah strategi bisnis yang kritis.

***

Metrik yang diusulkan dalam artikel ini menawarkan pendekatan evaluatif yang tidak hanya berfokus pada aspek teknis, tetapi juga pada kemampuan sistem untuk beradaptasi dengan perubahan kebutuhan bisnis. Salah satu contoh penerapan nyata dari metrik ini adalah pada proyek e-government yang dianalisis oleh Vasconcelos dkk., di mana ISA digunakan untuk mendukung proses bisnis penting seperti pendaftaran perusahaan secara daring. Dalam kasus ini, dua opsi arsitektur dievaluasi menggunakan metrik-metrik tersebut, yaitu Architecture A dan Architecture B.

Dari hasil evaluasi, Architecture B terbukti lebih unggul dalam hal keamanan dan penyelarasan antara arsitektur informasi dan aplikasi, dengan angka rata-rata Information Entity - System Security Mismatch sebesar 0 (dibandingkan Architecture A yang memiliki nilai 1). Selain itu, Average Number of Applications per Information Entity pada Architecture B hanya 1, sedangkan Architecture A menunjukkan nilai 2, yang berarti Architecture B memiliki keselarasan aplikasi yang lebih baik dalam mengelola entitas informasi. Metrik-metrik ini menunjukkan bahwa Architecture B lebih efisien dan sesuai dengan kebutuhan bisnis yang dihadapi, khususnya dalam konteks proyek e-government yang menuntut integrasi antar departemen pemerintah.

Namun, salah satu tantangan dari penggunaan metrik evaluasi ISA adalah kerumitan yang dihasilkan. Berdasarkan metrik Average Service Cyclomatic Complexity, Architecture B sedikit lebih kompleks daripada Architecture A dengan nilai 2,68 dibandingkan 2,24. Kerumitan ini, meskipun sebanding dengan peningkatan kualitas keamanan dan keselarasan, bisa menjadi hambatan jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, meskipun Architecture B lebih baik dalam hal keamanan dan penyelarasan, kompleksitasnya memerlukan perhatian ekstra dalam implementasi.

Dalam dunia yang bergerak cepat seperti sekarang, di mana transformasi digital menjadi keharusan bagi kelangsungan bisnis, metrik seperti yang diusulkan dalam penelitian ini menjadi alat penting bagi perusahaan yang ingin memastikan bahwa sistem informasi mereka tidak hanya mendukung proses bisnis saat ini tetapi juga mampu beradaptasi dengan cepat terhadap kebutuhan masa depan. Fleksibilitas, skalabilitas, dan keamanan adalah beberapa atribut yang harus dipertimbangkan secara bersamaan, dan Vasconcelos dkk. berhasil menunjukkan bagaimana metrik ini dapat membantu dalam pengambilan keputusan strategis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun