Mohon tunggu...
Al Ikhlasul Hakimi
Al Ikhlasul Hakimi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Mahasiswa Teknik Informatika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Inovasi dan Risiko di Balik Teknologi I2P

25 September 2024   15:00 Diperbarui: 25 September 2024   15:03 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Invisible Internet Project (I2V). Source: wizcase.com

***

Secara keseluruhan, I2P menawarkan solusi menarik untuk meningkatkan anonimitas dalam komunikasi online, terutama dengan inovasi garlic routing dan penggunaan sistem terdistribusi. Meskipun demikian, seperti yang diungkapkan oleh Zantout dan Haraty (2011), masih ada beberapa kelemahan signifikan yang perlu diatasi. Skalabilitas dan ketahanan terhadap serangan partisi serta Sybil masih menjadi tantangan besar bagi jaringan ini. Selain itu, keterbatasan bandwidth pada sebagian besar node dalam jaringan juga berdampak pada performa secara keseluruhan. Oleh karena itu, diperlukan upaya lebih lanjut untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan ini, seperti meningkatkan jumlah node dengan kapasitas tinggi dan mengembangkan metode yang lebih efektif untuk melawan serangan partisi.

Dengan demikian, penelitian lebih lanjut dan pengembangan teknologi yang lebih baik sangat diperlukan untuk membuat I2P menjadi solusi anonimitas yang lebih dapat diandalkan. Dukungan komunitas juga sangat penting dalam mengadopsi dan meningkatkan jaringan terdistribusi seperti I2P. Jika permasalahan teknis ini dapat diatasi, I2P memiliki potensi besar untuk menjadi platform yang lebih aman dan meluas penggunaannya di masa depan, terutama di wilayah yang membutuhkan perlindungan privasi yang kuat.

Penelitian ini tidak hanya memberikan kontribusi teoretis, tetapi juga memiliki implikasi praktis yang penting. Penerapan I2P dalam skala besar dapat menjadi pelindung utama bagi privasi individu di era digital saat ini, namun keberhasilan implementasinya bergantung pada penyempurnaan teknis dan adaptasi pengguna terhadap teknologi baru ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun