Timnas Indonesia akan menghadapi ujian sesungguhnya dalam laga pembuka Piala AFF 2016, yakni juara bertahan Thailand. Pertandingan akan digelar pada sore nanti (19/11/2016) di stadion Ciudad Victoria,Bulacan, Filipina. Laga ini sekaligus menandai kembalinya Timnas Indonesia dalam kompetisi internasional untuk pertama kali , setelah dibekukan FIFA lebih setahun lamanya.
Timnas Indonesia yang kini kembali diasuh Alfred Riedl, memiliki persiapan yang cukup mepet dan terbatasnya ketersediaan pemain,s setelah PT GTS hanya mengijinkan 2 pemain dari setiap klub. Kabar buruknya, Indonesia harus kehilangan penyerang utama, Irfan Bachdim di detik-detik terakhir persiapan keberangkatan.
Form :
Timnas Indonesia yang melakukan serangkaian ujicoba dibawah asuhan Alfred Riedl sebenarnya memiliki penampilan yang cukup menarik. Dimana skuat Garuda memiliki penampilan bagus terutama pada babak pertama. Seperti menang 3-0 diujicoba pertama melawan Malaysia di Solo. Lalu menahan imbang tuan rumah Myanmar 0-0. Yang terakhir mampu dua kali unggul saat bertamu ke Vietnam meski harus mengalami kekalahan dengan skor akhir 3-2.
Sedangkan Thailand datang dengan serangkaian hasil buruk dalam mengarungi laga kualifikasi piala dunia 2018. Tiga laga terakhir misalnya, Thailand dikalahkan Uni Emirat Arab 3-1 dan dibantai oleh negara yang sedang berkonflik,yakni Iraq dengan 4-0 . Yang terkahir bersusah payah di kandang saat menahan imbang 2-2 dengan Australia. Jelas tanpa kemenangan.
Head To Head :
Bila melihat penampilan Timnas Indonesia saat bertemu Thailand pada medio tahun 2000an hingga sekarang, keduanya relatif berimbang. Dari 5 pertemuan terakhir skuat Garuda berhasil menang dua kali, imbang satu kali dan kalah dua kali.
Namun uniknya, di pertemuan terakhir melawan Thailand,Indonesia yang kala itu juga dilatih oleh Alfred Riedl berhasil mengalahkan tim Gajah putih dengan skor 2-1 melalui dua gol yang dicetak oleh Bambang Pamungkas. Dan kala itu Indonesia finish sebagai runner-up piala AFF 2010.
Prakiraan formasi dan permainan :
Kehilangan Irfan Bachdim sebagai ujung tombak skema permainan Opa Riedl memang sebuah kerugian besar. Pria Austria itu harus memikirkan strategi lain untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi timnya. Dalam laga sebelumnya, Riedl mengedepankan permainan pressing tinggi dan serangan balik cepat. Apabila kehilangan bola, pertahanan dimulai dari pemain depan untuk melakukan counter-pressing. Lalu pemain tengah dan belakang bahu membahu untuk mengcover dan mempersempit ruang gerak lawan.
Apabila bola telah dapat direbut,maka dengan cepat bola akan dialirkan ke depan.Kemungkinan Alfred Riedl masih akan memasang formasi andalannya yakni 4-4-2 dengan mengubah tandem di lini serang yakni Boaz dengan Lerby ataupun Boaz dengan Ferdinand Sinaga yang memiliki kecepatan dan naluri tajam. Namun apabila ingin bermain diluar formasi awal, bisa saja bermain 4-4-1-1 dengan menempatkan Boaz Solossa sendirian di depan, lalu menempatkan Stefano Lilipaly dibelakang Boaz sebagai gelandang serang. Lini tengah akan ditopang oleh Evan Dimas dan Bayu Pradana. Sisi sayap tampaknya akan menjadi milik Zulham Zamrun dan Andik Vermansyah. Lini pertahanan akan digalang oleh Benny Wahyudi,Fachrudin, Yanto Basna dan Abduh Lestaluhu. Serta kiper yang tampaknya akan ditempati oleh Andritany Ardhiyasa.
Sementara tim juara bertahan Thailand, kemungkinan akan menurunkan formasi yang hampir sama saat menjamu Australia tengah pekan lalu, yakni 3-4-1-2. Di bawah mistar akan diisi oleh Thamsatchanan. Trio pemain belakang diisi oleh Kesarat, Chutong,dan Promrak. Duet lini tengah oleh Pokkhao Anan dan Sarach Yooyen. Lalu kedua wingback yang sering membantu serangan Thailand yakni Bunmathan dan Tristan Do. Sebagai gelandang serang oleh Chanathip Songkrasin. Dan lini serang diisi oleh duet mautnya,Teerasil Dangda dan Charyl Chappuis.
Dibawah asuhan pelatih Kiatisuk "Zico" Senamuang, Thailand dengan berani memainkan pressing tinggi dengan tiga pemain belakang. Dimana kedua wingback mampu naik turun untuk menambah lini serang serta melakukan strategi garis pertahanan rendah. Menarik dinanti, mana nantinya permainan pressing tinggi yang akan berjalan efektif. Milik Thailand atau Indonesia ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H