Masa pandemi membuat minat baca siswa sangat menurun, terlihat dari angket untuk mengukur minat baca siswa yang disebar dan diisi oleh siswa. Menurunnya minat baca siswa terjadi karena tidak terbiasanya siswa dalam membaca bacaan. Oleh sebab itu, untuk menumbuhkan minat baca siswa maka dilakukan dengan ''Gerakan Literasi Sekolah''.
Di SMPN 1 Mangunreja, Gerakan Literasi Sekolah ini dilakukan setiap hari Rabu, dengan materi setiap minggunya berbeda. Minggu pertama dilakukan membaca dan mereview bacaan dari buku fiksi maupun non fiksi berbahasa Indonesia. Minggu kedua dilakukan membaca Al-quran dan terjemahannya. Minggu ketiga membaca bacaan yang berbahasa Inggris dan Minggu keempat membaca bacaan yang berbahasa daerah yaitu Bahasa Sunda.
Selain membaca, program Gerakan Literasi Membaca juga dilakukan mereview hasil bacaan dan dituangkan hasil reviewnya dalam bentuk ''AIH'' dan ''Fishbone''. Hasil review dengan metode "AIH" yaitu dengan menuliskan A: Alasan mengapa memilih bacaan tersebut. I: Isi dari bacaan tersebut dan H: Hikmah apa yang didapatkan dari bacaan tersebut. Sedangkan mereview dengan metode "Fishbone" yaitu dengan menuliskan "ADIKSIMBA" yaitu A: Apa yang terjadi pada bacaan tersebut. Di: Dimana latar tempat yang terjadi pada bacaan tersebut. K:Kapan peristiwa yang terjadi pada bacaan tersebut. Si: Siapa yang terlibat pada bacaan tersebut. M: Mengapa peristiwa tersebut pada bacaan tersebut. Ba: Bagaimana peristiwa tersebut dapat terjadi pada bacaan tersebut.
Dari hasil review tersebut kemudian siswa mempresentasikan hasil review bacaannya. Program Gerakan Literasi Sekolah ini terbukti dapat meningkatkan minat baca siswa di SMPN 1 Mangunreja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H