Saya pernah mendengar tentang psikologi cinta yang mengatakan:
Jika kamu cinta karena dia mencintaimu' itu bukan cinta melainkan "empati".
Jika kamu cinta karena harta' itu juga bukan cinta tapi "tertarik".
Jika kamu cinta karena penampilannya ' itu bukan cinta melainkan "obsesi".
Jika kamu cinta karena kebaikannya' itu juga bukan cinta tapi "kagum".
Jika kamu cinta karena pandangan pertama, itu dipengaruhi satu hal yaitu "gairah".
Tapi jika kamu cinta, tapi kamu bingung kenapa kamu mencintainya, sudah dipastikan "kamu benar-benar cinta".
Cinta sejati tidak selalu berarti harus memiliki seseorang secara fisik. Cinta bisa menjadi sebuah perasaan yang tulus dan dalam, bahkan tanpa harus memiliki atau memiliki klaim atas seseorang. Cinta sejati juga melibatkan pengertian, penghargaan, dan menghormati kebebasan individu.
Cinta yang benar tidak egois, tidak memaksakan kehendak, atau tidak memiliki obsesi terhadap seseorang. Cinta yang sejati menghargai dan menghormati hak-hak dan kebebasan orang lain. Cinta sejati memberikan keleluasaan bagi pasangan untuk menjadi diri mereka sendiri, untuk tumbuh, berkembang, dan mengikuti impian dan ambisi mereka.
Cinta sejati juga menghargai kemandirian dan keunikan setiap individu. Cinta yang sejati tidak mencoba mengubah seseorang menjadi seperti yang diinginkan, tetapi menerima mereka apa adanya. Cinta yang sejati menghargai perbedaan dan saling melengkapi satu sama lain.
Cinta sejati juga tidak bergantung pada faktor materi atau kepemilikan. Cinta yang sejati lebih mengutamakan kualitas hubungan, kedekatan emosional, dan perasaan saling peduli daripada hal-hal materi. Cinta yang sejati adalah tentang menghadirkan diri dengan sepenuh hati, memberikan kasih sayang, dukungan, dan pengertian tanpa mengharapkan balasan atau kepemilikan.
Cinta yang sejati juga menghadapi tantangan dan perubahan dengan bijaksana. Cinta yang sejati mampu melewati masa-masa sulit, perbedaan, dan konflik dengan komunikasi yang baik, pengertian, dan kerjasama. Cinta sejati adalah tentang membangun hubungan yang kokoh dan tahan lama berdasarkan kasih sayang, pengertian, dan penghargaan.
Mengasihi tanpa harus memiliki adalah tanda dari cinta yang matang dan bijaksana. Ketika kita mencintai seseorang tanpa mengharapkan kepemilikan atau mengendalikan mereka, kita menghargai mereka sebagai individu yang berdiri sendiri dan memberikan mereka kebebasan untuk menjadi diri mereka sendiri. Cinta yang sejati tidak memaksa, melainkan memberi ruang untuk tumbuh dan berkembang.
Mesikipun kita tidak ditakdirkan bersama, tapi kita puya perasaan yang sama satu sama lain .. kau boleh mencintainya tapi ikhlaskan saja jika dirimu tidak ditakdirkan untuk dirinya, karena cinta tidak harus memiliki .. mencintaimu memanglah nyata tapi memilikimu hanyalah sebuah kata. -shinobu serial ultraman cosmos
perpisahan hanya untuk orang-orang yang mencintai dengan matanya, karna untuk orang yang mencintai dengan hati dan jiwa tak akan ada kata perpisahan" -Jalaludin Rumi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H