Setiap jum'at, sebelum adzan berkumandang, terlihat seorang pemuda selalu duduk di sudut tempat yang sama. Di teras dekat tiang masjid seolah sudah seperti tempat berlindung baginya. Dengan tatapan kosong, ia terlihat seperti memiliki banyak masalah yang ada di hadapannya.
Teras yang berdekatan dengan tiang tersebut, pemuda itu terus menatap mimbar sambil bersholawat dari dalam hati, terlihat badan pemuda tersebut bergoyang perlahan mengikuti sholawat yang ia lakukan. Sesekali ia tersenyum tipis seolah - olah masalah yang ada di depannya berjalan lancar tanpa adanya hambatan.
Teras dekat tiang tersebut sudah seperti tempat yang nyaman, di sana lah pemuda tersebut mendapat ketenangan yang tidak pernah dirasakan nya. Disana lah pemuda tersebut dapat menemukan solusi yang akan di hadapi nya, serta hal-hal yang telah menimpa nya. Suara adzan yang berkumandang, angin segar yang menerpa tubuhnya, suara anak kecil yang berlarian di dalam masjid, semuanya menciptakan suasana yang begitu nyaman.Â
Dalam kesunyiannya, ia merenungkan segala hal yang dialaminya. "ya Allah apakah aku sanggup dengan semua cobaan yang engkau berikan? Aku yakin, engkau dengan mudah membalikkan keadaan untuk hambanya" Ucap pemuda itu. Ia bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan dan memohon ampun atas segala perbuatannya yang pernah dibuat, baik sengaja maupun tidak. Di tempat itu, ia merasa dekat dengan penciptanya dan selalu menyesali perbuatannya.Â
Setelah Jum'at selesai, ia pun berdoa agar segala masalah, langkah yang dihadapi, dan hal yang menimpa dirinya agar di permudah serta dilancarkan segala urusannya. Ia pun beranjak pergi dari masjid tersebut dengan wajah yang penuh kegembiraan, hatinya menjadi tenang saat tiba di rumah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H