Di era globalisasi, ancaman terhadap kedaulatan negara dapat muncul dari berbagaibidang, seperti ekonomi, politik, sosial, dan lingkungan. Keberhasilan suatu negara dalammenghadapi tantangan-tantangan tersebut sangat bergantung pada sejauh mana ketahanannasionalnya terbentuk dan terpelihara dengan baik. Oleh karena itu, dalam situasi seperti ini  ketahanan nasional sangat diperlukan. Diperlukan keterlibatan masyarakat dalam menjagaketahanan nasional, salah satunya melalui implementasi Pancasila.
Menurut Pramono (2010), ketahanan nasional adalah situasi dinamis suatu bangsayang mencakup berbagai aspek kehidupan secara terpadu, serta memiliki kemampuan unt membangun kekuatan nasional dalam menghadapi berbagai tantangan, ancaman, hambatan,dan gangguan baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Dengan demikian ketahanannasional menjadi faktor penting dalam menjaga keberlangsungan hidup bangsa dan negara diberbagai situasi. Faktor-faktor yang memperkuat ketahanan nasional suatu negara meliputiideologi, politik, sosial budaya, ekonomi, dan pertahanan keamanan.
Pancasila adalah dasar negara dan ideologi resmi Republik Indonesia. Kata"Pancasila" berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari dua kata, yaitu "panca" yangberarti lima dan "sila" yang berarti prinsip atau dasar. Dengan demikian, Pancasila secaraharfiah dapat diartikan sebagai lima prinsip. Pancasila pertama kali tercantum dalam PiagamJakarta pada 22 Juni 1945 dan kemudian dijadikan dasar negara Indonesia dalam PembukaanUUD 1945. Pancasila mencerminkan nilai-nilai, prinsip-prinsip, serta tujuan yang menjadilandasan ideologi negara Indonesia. Pancasila yang mana posisinya sebagai ideologi bisamemperkuat ketahanan nasional jika lima sila dan prinsipnya diterapkan oleh masyarakat.
Sila pertama Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, mengandung makna bahwasetiap warga negara Indonesia memiliki hak untuk menganut dan menjalankan ibadah sesuaidengan agama dan kepercayaan yang diyakininya, tanpa adanya paksaan atau diskriminasiantar pemeluk agama. Sila ini juga mencerminkan pengakuan bangsa Indonesia terhadapkeberadaan Tuhan sebagai pencipta alam semesta.Â
Sila kedua, yakni Kemanusiaan yang Adildan Beradab mengandung pengertian bahwa sikap dan perilaku seseorang harus selarasdengan nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari, yang didasarkan pada tuntutan hatinurani. Setiap individu memiliki potensi untuk menjad manusia yang beradab.
Sila ketiga,yaitu Persatuan Indonesia memiliki makna bahwa dalam upaya mencapai kesatuan, rakyatharus bersatu untuk memperkuat rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Persatuan Indonesia menghargai dan mengakui keberagaman yang ada di seluruh bangsa Indonesia. Oleh karena itu, meskipun terdapat perbedaan suku, agama, ras, d budaya, semua elemen masyarakat harus saling menghormati dan bekerja sama untuk  mewujudkan keharmonisan dan kemajuan negara.Â
Kemudian sila keempat, yakni KerakyatanYang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan memilikimakna negara mengutamakan prinsip musyawarah untuk mencapai keputusan yang dapatmewujudkan kesejahteraan sosial. Bangsa Indonesia diharuskan untuk menghormati danmenghargai setiap keputusan yang dihasilkan melalui proses musyawarah. Semua keputusantersebut diambil dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab yang besar, demi kepentinganbersama dan kesejahteraan seluruh rakyat.Â
Dan sila kelima, Keadilan Sosial Bagi SeluruhRakyat Indonesia memiliki makna norma-norma yang tidak memihak, menciptakankeseimbangan, serta memastikan pemerataan dalam segala aspek. Keadilan menuntut agarsetiap individu diperlakukan dengan adil tanpa diskriminasi, dan hak serta kewajibandilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dan kedudukan masing-masing. Dengan demikian,keadilan menjadi dasar untuk menciptakan masyarakat yang harmonis dan sejahtera.
Pancasila sebagai dasar negara memiliki makna bahwa nilai-nilai yang terkandung didalamnya menjadi pedoman bagi masyarakat Indonesia. Nilai-nilai Pancasila bersumber dariprinsip-prinsip filosofis yang mendasar, yang dijadikan dasar bagi peraturan dannorma-norma yang berlaku di Indonesia. Nilai dasar Pancasila bersifat normatif dan abstrak,yang dapat dijadikan landasan dalam menjalankan kehidupan bernegara. Sebagai dasarnegara, Pancasila berfungsi sebagai pedoman dalam penerapan hukum serta dalampenyelenggaraan negara secara keseluruhan (Aifha dkk, 2022). Dengan demikian, Pancasilaberperan penting dalam menjaga kestabilan politik, sosial, dan ekonomi negara, sekaligusmemperkuat identitas bangsa Indonesia dan ketahanan nasional.
Integrasi nasional pun menjadi penting dalam ketahanan nasional. Ada beberapaupaya dalam mengintegrasikan nilai. Salah satunya yakni melalu mata pelajaran PendidikanPancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), PPKn adalah mata pelajaran yang bertujuan unt mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Materi PPKn disusununtuk memberikan pemahaman teori serta pengalaman praktis terkait penerapan nilai-nilaiPancasila. Pendidikan karakter juga dapat mendukung masyarakat dalam menginternalisasinilai-nilai Pancasila, seperti kerja sama, keadilan sosial, dan semangat demokrasi. Kemudianmengimplementasikan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, salah satunya dengan membangun nilai toleransi dalam masyarakat. Toleransi berasal dari kata Latin "tolerare," yang berartikelonggaran, kelembutan hati, keringanan, dan kesabaran. Toleransi menjadi bagian darisistem pertahanan nasional karena memiliki peran penting dalam membina kerukunan,kesatuan, dan kebersamaan masyarakat di Indonesia.
Untuk lebih memperkuat kesatuan dan kebersamaan dalam masyarakat,langkah-langkah strategis yang melibatkan seluruh elemen masyarakat harus terus dilakukan.Salah satunya melalui pendidikan, baik formal, non formal, maupun informal, yangmengintegrasikan materi tentang kebangsaan, solidaritas, dan nilai-nilai kebersamaan dalamkurikulum serta kegiatan sekolah. Di samping itu, seminar atau workshop, dan kampanyekesadaran mengenai pentingnya kesatuan dan kebersamaan melalui berbagai media jugadapat berperan besar. Dialog antar masyarakat dan komunikasi terbuka menjadi penting untukmeningkatkan kesatuan. Forum-forum diskusi yang melibatkan berbagai masyarakat jugadapat mengurangi kesalahpahaman dan konflik, sekaligus mendorong interaksi positif.Keterlibatan dalam kegiatan sosial, seperti gotong royong dan acara budaya atau olahraga,juga dapat memperkuat rasa kebersamaan di antara masyarakat.