Mohon tunggu...
Beny Akumo
Beny Akumo Mohon Tunggu... Pengacara - Ingin menjadi pengusaha

Seorang in-house Lawyer: itu saja, tidak lebih

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Belajar Berdiri lalu Berjalan

16 Mei 2011   09:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:35 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perempuan itu - entah kenapa, dia tidak bisa berjalan seperti kita berjalan, dia hanya bisa menyeret kedua kakinya tanpa alat apapun, sepertinya semua urat-urat penunjang syaraf dari pinggul ke bawah sudah tidak bisa lagi dipakai berdiri untuk menopang tubuh sintalnya, apalagi berjalan seperti kita. Pakaian yang ia pakai pun, yang berwarna putih itu, pada akhirnya bercampur dengan debu, kotoran-kotoran yang berada di sepanjang jalanan tempat dimana ia berjalan - tepatnya menyeret kedua kakinya, beserta pinggul seksinya itu. Tapak hasil dia menyeret kedua kakinya dan pinggulnya itu hanya berbentuk garis tebal berbentuk seakan bekas papan diseret, semua orang selalu paham, jika melihat tapak jejak bekas seretan itu maka sesiapapun akan miris dan merinding, bahwa yang baru saja lewat si gadis cantik berbaju putih. Jika pun ada yang melihat gadis itu lewat, dia selalu menyembunyikan wajahnya di balik rambutnya yang lebat hitam, yang dengan sengaja diuraikan ke depan - menutupi wajahnya yang konon siapapun yang melihat nya akan bersetuju, bahwa gadis itu cantik - dulunya, dan kini. Namun dia begitu malu menunjukkan kecantikan wajahnya kepada orang lain, mungkin karena cacatnya itu sehingga menyebabkan dia merasa rendah diri. Dalam beberapa info yang di dapat, untuk saat ini dia sudah hendak belajar berdiri dan berjalan, bahkan sampai sedemikian terkenalnya, dan mengingat film-film produksi luar negeri yang susah masuk ke negeri kita ini, serta mengingat angka "demand" penonton yang ingin menonton film-film sangat tinggi, sampai-sampai ada beberapa rumah produksi atau beberapa produser film yang berkehendak mem-film kan proses dia mulai belajar berdiri untuk berjalan. Saat ditanyakan, judul yang pantas untuk mengabadikan kejadian ini, maka produser dan beberapa rumah produksi itu sepakat dengan satu judul yang bisa mendobrak pintu box office perfileman Indonesia, yaitu dengan judul "SUSTER NGESOT BELAJAR JALAN" .... [caption id="attachment_107976" align="alignleft" width="300" caption="belajar-jalan-ngesot"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun