Mohon tunggu...
Beny Akumo
Beny Akumo Mohon Tunggu... Pengacara - Ingin menjadi pengusaha

Seorang in-house Lawyer: itu saja, tidak lebih

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Lelaki Pembunuh dan Anaknya...

29 November 2010   08:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:12 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Burung prenjak itu terjengkang menahan peluru senapan angin, dia mati sia-sia di ujung timah panas yang diarahkan tepat ke dada nya, dari jarak sepuluh meter ... maka jika ada tamu yang akan datang, tidak ada kicau prenjak memberi informasi itu kepada tuan rumah ... Bajing kecil di pohon kelapa itu tidak tahu lagi bagaimana dia mencari makan buat membesarkan dan menguatkan tubuhnya, ibu nya mati di tembak ... sedangkan bapaknya asyik masyuk dengan betina lain, di pohon beringin berbatang kokoh tidak sampai lima belas meter dari nya terkapar ... Harusnya kemarin adalah hari besar, hari H buat seekor punai hijau montok yang akan melangsungkan ritual musim kawin, pasangannya sudah dipilih sendiri, mungkin si leher kekuningan yang dari lalu selalu mendekur meminta lirikan ... atau si gagah yang selalu menegakkan lehernya jika si punai hijau hinggap ... tapi keduanya hilang, menurut penuturan tetua adat, mereka berdua sudah menjadi incaran peluru, kemarin lusa sepertinya hari terakhir mereka menghirup nafas dunia ... Kera putih itu menangis, menjerit, melolong, sebelum tubuhnya berdebum jatuh meninggalkan airmata sedih melihat kelompoknya pergi jauh-jauh ... bunyi senapan lebih menakutkan dibanding jeritan sedih meminta pertolongan teman satu angkatan ... Burung tekukur yang asyik mematuk-matuk pasir-pasir halus di tengah jalanan kebun karet itu tiba-tiba tersungkur, dari mulutnya keluar darah segar, tanpa sempat mengerang, dia menutup usianya cepat-cepat ... baru tadi dia mandi di sungai kecil berair jernih, bersih-bersih sebelum mati ... [caption id="attachment_75212" align="alignright" width="300" caption="dari-internet"][/caption] .. lelaki pembunuh itu berkeliling setiap petang, mencari kudapan semisal daging segar, di goreng kenyal-kenyal, lalu dimakan sebagai lauk ... anaknya pun diajarkan membunuh, kemudian dijejali dengan peluru baru "sana pergi mencari bajing ..."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun