Mohon tunggu...
Beny Akumo
Beny Akumo Mohon Tunggu... Pengacara - Ingin menjadi pengusaha

Seorang in-house Lawyer: itu saja, tidak lebih

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cibubur, Kawasan Tinggal yang Super Duper ...

18 Oktober 2010   03:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:20 8524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hanya 15 menit dari pintu toll Jagorawi" ... itu yang selalu dibanggakan dan di sebutkan oleh beberapa pengembang di kawasan Cibubur ini. Hampir semua pengembang meng-klaim bahwa lokasi / kawasan tinggal yang mereka bangun adalah lokasi yang strategis, yang aman, bebas dari kemacetan, bahkan bebas dari banjir.

Pengembang lama yang sudah "nyemplung" di kawasan Cibubur ada banyak, sebut saja yang pertama dan yang terdekat Perumahan Sri Wedari (klaim nya mungkin "hanya 5 menit dari exit toll cibubur"), yang kedua Rafles Hills, ketiga Laguna, keempat Citragran, kelima Kota Wisata, Keenam Legenda Wisata, dan diujung sana ada Citra Indah (klaim citra indah adalah "hanya 30 menit dari exit toll cibubur") dan di sebelah selatan ada Bukit Golf. Selanjutnya pengembang-pengembang baru banyak bertaburan di kawasan tersebut, antara lain Perumahan Mahogany,  Cibubur Residence, The Address dan banyak lainnya.

Kawasan cibubur memang menjanjikan bagi masyarakat yang membutuhkan tempat tinggal yang (cukup elit) dimana terdapat banyak fasilitas-fasilitas umum dan fasilitas sosial di daerah ini, Mall ada, Plaza ada, sekolah-sekolah yang bertaraf Internasional ada, sekolah yang khusus keagamaan juga banyak. Tempat makan dan hang-out? jangan khawatir, hampir di setiap perumahan tersebut sudah disediakan city-walk dengan aneka ragam jajanan ringan maupun jajanan berat, dan hampir di sepanjang jalan utamanya (jalan transyogi) berbagai merek restaurant, berbagai jenis penganan dan jajanan juga sudah siap menerima tamu untuk sekedar mencicipi atau bisa dijadikan langganan makan setiap hari maupun hanya di akhir pekan.

Kawasan ini memang sangat layak dikatakan kawasan tinggal yang bagus.

Namun, apakah masih layak para pengembang di kawasan ini menjual kalimat atau slogan atau promosi: "hanya 15 atau 30 menit dari pintu exit toll cibubur" atau kata-kata "bebas banjir" ??? Mari kita turun ke lapangan.

Hampir di setiap akhir pekan, hari sabtu maupun hari minggu, saya yang kebetulan bertempat tinggal di salah satu perumahan kawasan cibubur ini, selalu mewanti-wanti anak-anak atau Istri saya jika hendak bepergian keluar dari kawasan Cibubur ini, maka maksimal harus meninggalkan rumah adalah pukul 09.30 WIB, mengapa? karena lewat di atas dari jam tersebut, alamat kami akan terjebak kemacetan mulai dari depan perumahan tempat kami tinggal, sampai dengan wilayah Cibubur Junction (Mall terdepan di kawasan Cibubur). Memang ada jeda kosong tidak macet antara lampu lalu lintas di depan Cibubur Plaza sampai dengan di depan RSIA Permata Cibubur (Perumahan Laguna), yang notabene jarak kosong tersebut hanya berjarak sekitar +/- 500 Meter saja, sehingga total kemacetan menjadi +/- 4,5 Kilometer. Bagaimana jarak tempuhnya? bisa memakan waktu 1 jam atau bisa juga berkurang sedikit dari 1 jam. Bayangkan, +/- 4,5 Km di tempuh selama 1 jam?

Minggu lalu (jumat sore), pulang dari kantor di kawasan Bintaro, saya sudah mendapatkan pemberitahuan melalui SMS dari kerabat bahwa kawasan cibubur macet total. Apa pasal? penyebabnya adalah ADA BANJIR di depan Rumah Makan Sangkuriang (+/- 4 Km setelah exit toll cibubur), dan anda semua tahu akibatnya sampai mana? Sampai Toll dalam kota Jakarta, dan otomatis berimbas sampai ke wilayah tanjung priok sana. Saya masih agak enak, karena dari Toll Jakarta Outer Ring Road, masuk ke Toll Jagorawi sudah di wilayah Kampung Rambutan - melewati Taman Mini. Bagaimana dengan teman-teman yang pulang kantor dari wilayah Jakarta Utara? Atau Jakarta Pusat (Sudirman - Thamrin)? Dulu saya berkantor di wilayah Sunter - mungkin bisa pingsan saya jika sampai depan rumah macet nya dari keluar kantor dan masuk pintu toll Semper sana sudah macet.

Banjir di depan Rumah Makan Sangkuriang sudah mulai sering terjadi beberapa bulan ke belakang. Penyebab utamanya adalah saluran air di sepanjang pinggir jalan Transyogi itu mampet, tidak ada saluran bagi air hujan yang menggenang di depan Rumah Makan Sangkuring itu, dimana di situ jalannya membentuk cekungan di dua tempat, sehingga jika hujan lebat maka dari 3 lajur jalan, hanya terpakai 1 lajur dengan catatan jalan perlahan-lahan, walhasil jika cekungan itu sudah penuh terisi air, maka imbas nya seperti yang terjadi pada hari Jumat sore/malam - minggu lalu itu (+/- 4 Km sampai pintu exit toll cibubur, dan 15 atau 30 Kilometer sampai Sunter sana - sebagai catatan: jika ada mobil truk atau bus mogok pada jam pulang kantor di pinggir jalan toll Taman Mini saja imbas macetnya sampai Tanjung Priok, apalagi yang macetnya sudah panjang dari Cibubur?).

Kalau bicara mengenai Cibubur Junction (Mall terdepan), maka mungkin para penghuni semua perumahan di kawasan cibubur ini sudah bosan dan sudah kering air ludah dan air liur untuk membasahi kerongkongan dan mulut kami semua untuk mengatai bahkan memaki Mall ini. Karena dari depan Mall ini lah segala kemacetan (pagi hari di hari kerja dan di waktu akhir pekan) kemacetan memanjang berasal. Penyebabnya adalah dimana para pekerja atau pengunjung Mall yang turun dari angkutan umum tepat di depan Mall dan menyeberang ke wilayah Mall lah yang menyebabkan kemacetan (pengembang tidak berusaha membuat Jembatan penyeberangan menuju Mall) ditambah dengan angkutan umum yang berhenti menurunkan maupun menaikkan penumpang di depan Mall ini juga sebagai penyebab kemacetan. Apabila di hari sabtu atau minggu siang, akan ditambah dengan kemacetan dari lampu lalu lintas ciracas yang berjarak hanya sekitar +/- 500 Meter dari pertigaan Mall Cibubur Junction bisa menyebabkan kemacetan yang parah.

Pada hari-hari kerja biasa, di saat pulang menuju rumah, tidak jarang kami terjebak macet dari mulai exit toll Cibubur. Penyebabnya? Angkot yang berhenti sembarangan di depan Pom Bensin Pertamina atau tepatnya di depan Restoran Cepat Saji McDonald dan Pizza Hut. Dan akan lebih parah macetnya jika kawasan Cibubur Junction sudah macet, karena bagi teman-teman yang akan pulang menuju rumah yang letaknya di kawasan ciracas - raya bogor - cimanggis yang melalui exit toll Cibubur akan tersendat di jembatan arah putar menuju Cibubur Junction (bottle neck 6 lajur berubah menjadi 2 lajur jalan).

Jadi, apakah para pengembang itu masih bisa bicara dalam slogan dan promosi "hanya 15 menit dari exit toll cibubur?" Tidak perlu di kaji ulang memakai badan pemerintah atau swasta yang mumpuni untuk hanya mengatakan "SUDAH TIDAK LAYAK" memakai slogan / promosi tersebut - cukup kami semua berteriak "TIDAK" sebagai penghuni di perumahan kawasan Cibubur ini - kecuali, ya kecuali jika menuju perumahan itu diatas Jam 11 malam.

===========================================

Ini ada kejadian tambahan dari saya. Minggu lalu saya dan keluarga berkehendak untuk makan di Mall Cibubur Junction, keluar dari rumah saya sudah wanti-wanti jangan mendekati jam 12 siang, kok ya tumben, jam 11 lewat sedikit kami berangkat dari rumah, di depan perumahan kami tidak macet, sampai di depan Perumahan Rafles Hills mulai padat merayap (+/- 1,5 kilometer dari Cibubur Junction). Masuk ke Mall Cibubur Junction, seperti perkiraan saya maka sebelum jam 12 siang, masih tersedia parkir, lewat dari jam 12 (seperti keluarga saya yang lain yang datang agak telat) sudah susah masuk ke Mall dan sudah susah cari parkir (dan pasti imbas macetnya pun sudah sangat panjang). Setelah selesai kami makan siang, dan bermain dahulu menemai anak-anak di tempat permainan, kami bermaksud pulang menuju rumah - di luar hujan sangat sangat lebat, lewat tengah-tengah Mall itu terjadi bocor yang menyebabkan sedikit banjir di dalam Mall (Mall kok bocor?), mendekati Starbuck, di dalamnya banjir karena rembesan dari luar (Starbuck letaknya di pinggir), keluar dari parkir di Basement sudah macet, dan ketika kami hendak menuju pintu keluar parkir, air menggenang sudah setinggi lutut orang dewasa (banyak mobil-mobil yang terendam disitu - mungkin tidak bisa di hidupkan?), saya dengan keyakinan tinggi bahwa mobil yang saya bawa tidak akan terendam, namun apa yang saya yakini itu tidak berlangsung lama, begitu mobil masuk ke "area" banjir, tidak lama mesin mulai batuk-batuk seperti orang yang tersedak air, langsung saya injak gas tinggi supaya kenalpot tidak kemasukan air, tapi mobil di depan saya tidak juga mau jalan padahal di depannya sudah tidak ada kendaraan lain yang menghalangi dia jalan, saya pencet klakson panjang supaya kendaraan di depan saya segera jalan, namun tidak juga mau jalan, saya mulai pucet, takut mobil mesinnya mati dan menyebabkan kemacetan buat semua orang di belakang saya dan terutama bisa membuat repot anak-istri saya, untunglah akhirnya mobil di depan berjalan (menanjak), dan ditanjakan itu hampir saja mesin mobil mati. Tapi akhirnya alhamdulillah kami bisa juga sampai rumah, walaupun mesin mobil berjalan pincang.

"Hanya 15 menit dari exit toll cibubur, dan di jamin bebas banjir" itu motto para pengembang di kawasan Cibubur sini - jangankan jalanan, lha wong Mall aja macet, juga banjir gimana?????.

(kemacetan di atas belum ditambahkan jika pulang atau pergi kantor, para petinggi negeri ini berkenan melewati jalan Transyogi ya ... bisa khan dibayangkan?)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun