kuntul pagi ini tak mau menampakkan tubuhnya pada Rama. mendadak kakiku mengerem,,, set....set. "Rama, ada kupu-kupu sini?" teriakku sambil memandang kupu-kupu yang hinggap di pucuk rumput gajah. "Kupu-kupu apa tante?" tanya Rama. sambil memandangi kupu-kupu itu.
akupun gelagapan, buset harus jawab apa. aku tak mengenal itu kupu-kupu bernama apa. "Itu kupu-kupu berwarna coklat dan putih belang hitam" jawabku sambil menundukkan kepala bertujuan melihat lebih dekat lagi.
"pulang yuk tante" ajak Rama sambil meresah entah apa yang ada dibenaknya, kesedihan masih menyelimuti 90% rona wajah kecilnya.
"Hayuk" jawabku. dan ia kembali meraih tangan kiriku untuk dipegang. tiba-tiba tanganku gatel ingin menyentuh embun yang jenuh di ranting tanaman singkong. "tante tu pegang apa si, Rama mau juga" permintaannya terucap. kemudian aku angkat dia hingga dekat dan setara tingginya dengan tanaman singkong dan menyuruhnya memegang embun itu. senyum kecil mampir beberapa detik di bibirnya.tak lelah menyentuh-nyentuh tanaman. sentuhan pagi kami daratkan di empat butir buah jarak pagar. kembali ku angkat dan menyuruhnya untuk menyentuh buah jarak pagar itu.
*****keakraban itu muncul ketika telah terbiasa bersama***
hingga setiap sore dia selalu mengajakku jogging pada pukul empat sore.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H