Mohon tunggu...
Ika Maria- (Pariyem)
Ika Maria- (Pariyem) Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Melesat dari kenyamanan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Yang Terlewatkan

1 Agustus 2010   14:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:24 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ketika bernyanyi tanpa lirik

bersenandung sebatas merasakan indahnya hidup

satu hari kemudian satu tahun bertambah terus

segelintir rindu menjadi bumbu keseharian

kehidupan diingkan selalu baru tiap detik

masih diposisi manusia lama

sulit tertanggalkan

mengabaikan yang tersuguhkan

meminta yang tak tersedia

selalu tak terpuaskan

mencari yang jauh

meninggalkan yang dekat

berlari menjauh

tanpa batas...

menemukan agar tak ada jarak yang memisahkan lagi

semua demi satu

titik

agar semua tak sia-sia

dan tak terlewatkan lagi

menjaga satu untuk hidup

lebih ternikmati

dibanding

seribu hanya angan semu.

"jangan membuka mata jika masih menjadi seperti yang lalu, pejamlah dan temukan sinar sejati untuk bekal membuka mata".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun