Mohon tunggu...
Ika Maria- (Pariyem)
Ika Maria- (Pariyem) Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Melesat dari kenyamanan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Berumur

15 Oktober 2010   10:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:24 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

panas

energi yang berhasil menusuk epidermis dan dermisku

saraf kulit terangsang

namun, mulut hanya terdiam tidak mau berkomentar

dingin

ketika panas tak mampu berpolah menguasai ruang

hangat

saat panas dan dingin sedang berlabuh di sudut kerinduan mereka

cairan sinovial milik sendiku mulai mengeluh

ingin terisi yang baru dan segar

perlembar daging tipis terobek dari bibirku

kering dan tidak terpoles

rambut yang jatuh kian bertambah

pandanganku mulai mendekat

genggaman tangan mulai tak erat

Senyum semakin meluruh

ah........ namaku pendiam

rinduku sudah mulai berasap

bahagiaku menjadi butiran kecil

ah.. aku sangat merindukan hujan di malam hari

menciummu

merasakan ketenangan bersama Pencipta

ternyata melupakan Mu walau sejenak

aku tak mampu

hidup memang bukan milikku melainkan hak ciptaanMu

purwomartani

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun