"mas, mau benerin hp bodol ni"...sambil menyerahkan hp. "ada keluhan apa mbak?"... .....bala..bla cerita..
ecak-ecak e nanya harga hp yang second aja." ini hp berapa mas....?" ya itu sekitar 400 mbak yang sebelah situ diatas 400 ribu. "oh gitu...ya. sambil benerin utak-utek hp bodol itu. hanya memandangi pilih itu atau ini.
hasilnya pilih ini saja. "mas yang ini sajalah, hp nya ndak usah di servis aja" sambil mikir. "ok mbak".
"aku tinggal ke atm dulu ya mas..." wes....... bablas
"iya mbak" sambil mengucurkan senyum siang hari
setengah jam sudah lewat,
"maaf mas lama" sambil duduk dan memegangi tas yang sudah 2 tahun tidak tercuci. "kok lesu amat mbak?" tanya mas penjaga. "laper" ketusku.
"mbak e kok jujur banget to".. sambil tersenyum.
"la emang laper e, kan gak puasa. ndak boleh jujur po?" tanya ku.
"sekarang kan jujur sudah jadi minoritas mbak" ucapnya sambil muter-muter baut hp.
"ya emang laper kenapa harus bohong" jawab ku.
"yang minoritas ki sudah kalah ma yang mayoritas" jawab mas e.
aku hanya muter otak dan mengajak otak ku berpikir terus. sejak kapan ada kata minoritas untuk kata JUJUR. apa aku baru nyadar ya. aduh Bumi sudah penuh kebohongan ni. sampe saat ini aku pun masih mikirin kok bisa "minoritas to JUJUR".
dikasih kejujuran malah minta kebohongan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H