Mohon tunggu...
Akufinka17
Akufinka17 Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Zahra, hobi saya menyanyi dan memesak kuliah jurusan kimia murni

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Strict Parents terhadap Anak

9 Desember 2023   09:50 Diperbarui: 9 Desember 2023   10:19 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

SRTICT PARENTS

Dikutip dari kamus Cambridge, kata strict mempunyai beberapa arti. Pertama, tegas berarti sangat membatasi kebebasan berperilaku seseorang atau berusaha memberikan hukuman yang berat apabila seseorang melakukan pelanggaran. Kata ini juga dapat diartikan sebagai orang yang sangat ketat/taat mengikuti suatu aturan atau pengertian/prinsip. Sedangkan dalam kamus Merriam Webster, ketat juga bisa berarti sangat ketat atau kaku. Jadi, orang tua yang tegas mengacu pada orang tua yang tegas, kaku, atau sangat membatasi perilaku anak-anaknya atau menghukum mereka dengan berat jika mereka tidak patuh. Pola asuh ketat merupakan pola asuh yang diterapkan secara otoriter. Ciri terpenting yang menjadi ciri gaya pengasuhan ini adalah orang tua menerapkan banyak aturan ketat kepada anaknya.

Beberapa ciri-cirinya adalah:

1.Mempunyai aturan yang harus dipatuhi, jika tidak maka umumnya memberikan hukuman cukup keras.

2.Tidak ada pilihan komunikasi secara terbuka.

3.Aturan yang diterapkan sering kali tanpa penjelasan lebih lanjut.

4.Kepatuhan dinilai sama dengan cinta.

5.Tidak ada bentuk hubungan memberi dan menerima, artinya hanya ada bentuk kontrol penuh.

6.Mempunyai aturan yang harus dipatuhi, jika tidak maka umumnya memberikan hukuman cukup keras.

7.Tidak ada pilihan komunikasi secara terbuka.

8.Aturan yang diterapkan sering kali tanpa penjelasan lebih lanjut.

9.Kepatuhan dinilai sama dengan cinta.

10.Tidak ada bentuk hubungan memberi dan menerima, artinya hanya ada bentuk kontrol penuh.

Penerapan pola asuh orang tua tentunya mempunyai dampak yang besar terhadap baik buruknya perilaku anak. Pola asuh otoritatif (orang tua yang tegas) dapat memberikan dampak negatif dan positif terhadap perilaku anak. 

Dampak negatif dari pola asuh otoriter adalah anak menjadi pendiam dan pasif terhadap lingkungannya, anak sering menghindari komunikasi dengan orang tuanya, anak sering berperasaan, anak kesulitan dan takut bertindak, anak sering menggunakan kata-kata kasar, anak lebih suka mencari kebebasan di luar rumah, anak dapat berperilaku ekstrim, anak sering berbohong, anak sering bermain kunjungan sekolah dan berbuat curang, anak merasa harus menuruti perintah orang tuanya. 

Selain dampak negatif dari pola asuh otoriter, juga memberikan dampak positif bagi anak yang mampu menyerap sisi positif dari pola asuh orang tuanya. Dampak positif dari pola asuh otoritatif adalah anak menjadi lebih disiplin, anak menjadi lebih sabar, anak dapat belajar membagi waktu, anak menjadi patuh pada guru dan orang tua, anak dapat belajar mengendalikan emosi, anak menjadi lebih dewasa dalam berpikir.

Orang tua dengan pelatihan ini mengharapkan anak-anak mereka untuk mengikuti aturan mereka tanpa diskusi atau kompromi. Pola asuh orang tua yang tegas kurang hangat dan kritis, apalagi jika anak tidak memenuhi harapan orang tua. Sehingga dapat dikatakan kurang mendukung metode pembelajaran yang positif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun