Mohon tunggu...
AkuErni 14
AkuErni 14 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi Healing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemikiran Ibn Khaldun Dalam Masalah Ekonomi Islam

10 Oktober 2024   08:10 Diperbarui: 10 Oktober 2024   08:10 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

a. Siklus populasi.

Produksi ditentukan oleh populasi. Semakin banyak penduduk, semakin tinggi produksi mereka. Demikian pula, semakin besar populasi, semakin besar permintaan pasar dan produksinya.

b.Siklus keuangan publik.

1). Pengeluaran pemerintah.

Bagi Ibnu Khaldun, pentingnya sisi pengeluaran publik. Negara adalah faktor produksi yang penting. Dengan belanja, negara meningkatkan produksi. Dengan pajak, negara membuat produksi lesu. Pada satu sisi, sebagian dari pengeluaran ini penting bagi aktivitas ekonomi. Tanpa infrastruktur yang disediakan negara, populasi besar tidak mungkin terjadi. 

2. perpajak. 

Perekonomian yang makmur di awal suatu pemerintahan menghasilkan penerimaan pajak yang lebih tinggi dari tarif pajak yang lebih rendah, sementara perekonomian yang mengalami depresi akan menghasilkan penerimaan pajak yang lebih rendah dengan tarif yang lebih tinggi. Alasan terjadinya hal tersebut adalah rakyat mendapatkan perlakuan tidak adil dalam kemakmuran mereka dapat mengurangi keinginan mereka untuk menghasilkan dan memperoleh kemakmuran. Apabila keinginan itu lenyap, mereka akan berhenti bekerja karena semakin besar beban, semakin besar pula dampaknya terhadap produktivitas mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun