Mohon tunggu...
Abdul Mutalib
Abdul Mutalib Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

#YNWA,...penikmat opini,kata dan kopi\r\n

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kacamata Buat Sang Guru

17 Desember 2018   15:34 Diperbarui: 17 Desember 2018   15:55 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
httpsbpjs-kesehatan.go.id

Namanya adalah Rudi Munarto, anak-anak biasa memanggilnya Pak Rudi. Seorang guru di sekolah Madrasah swasta di ujung timur Kota Balipapan. Tepatnya di daerah Teritip yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kutai Kartanegara. 

Pak Rudi biasanya ketika bepergian ke sekolah menggunakan sepeda motor dengan jarak tempuh sejauh 35 KM lebih-kurangnnya berarti dia akan menempuh jarak sejauh 70 Km jika diukur Pergi-Pulang. 

Pak Rudi memiliki anak berjumlah 3 orang yang kesemuanya adalah laki-laki,dari pernikahannya yang juga seorang tenaga pengajar di sekolah swasta di kota Balikpapan.

Jarak tempuh yang lumayan jauh tak menyurutkan semangatnya untuk dapat terus hadir untuk mengemban tugas sebagai seorang guru di sekolah tersebut. Jika kondisi cuaca sedang hujan tak jarang pakaian yang di kenakan akan basah walau pun telah menggunakan pakaian anti hujan. Jika panas tak masalah, cuma debu yang akan menempel di badan dan wajah tentunya walaupun helm yang dia gunakan telah berstandart SNI.

Pendapatan dari seorang guru swasta memang di rasa sangat kurang dan beda jauh dengan rekan-rekan seprofesi pengajar yang telah berstatus sebagai aparatur negara alias pegawai negeri sipil. Kebutuhan akan pemenuhan sandang pangan dan papan pastinya akan sangat berpengaruh, strategi hidup pastilah dia akan gunakan demi mencukupi semua kebutuhan yang dia anggap penting.

Usia yang telah mendekati 46 Tahun tidak menyurutkan semangat Pak Rudi untuk terus bisa hadir ke sekolah dimana dia mengabdi untuk mentransfer ilmu serta pengalamannya kepada peserta didiknya dimana jarak tersebut diatas juga bagian dari sebuah tantangan ketika dia berniat untuk berangkat mengajar. 

Lelah sudah pasti. Tapi tekat dan pengabdian untuk terus menjadi pengajar yang baik bisa menghilangkan kelelahan yang dia dapat ketika telah sampai dirumah, istri jualah yang selalu memberikan semnagat dan anak-anaknya sebagai penghibur manakala rasa lelah dan letih dia dapatkan disuatu hari,ini sangat wajar dan manusiawi tentunya.

Tantangan seorang guru teruslah meningkat,apalagi ketika kita memasuki dunia internet yang terus bergerak cepat, kemajuan tehnologi yang semakin canggih dan cepat juga terus memasuki segala lini kehidupan termasuk juga dunia pendidikan. 

Guru harus terus berinovasi dan menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Alat-alat pendukung kecanggihan ilmu pengetahuan dan tehnologi terus di ciptakan untuk mendukung semua lini pekerjaan termasuk juga pendukung di dunia pendidikan.

Pak Rudi pada saat memasuki usia sekitaran 44 Tahun mulai merasakan sedikit penurunan pada panca inderanya yaitu mata, karena mata sangat penting bagi seorang pengajar pastinya tidak bisa diatasi hanya dengan memberi semangat bahkan dari orang tercinta pun. 

Faktor usia juga membuat daya dukung kinerja mata berkurang selain dikarenakan  makin seringnya berhadapan dengan komputer juga pada layar handphone yang dia gunakan mengingat tugas seorang guru dalam menyiapkan perangkat pembelajaran tidak lepas dari perangkat elektronik itu semua.

Dia lalu berpikir bahwa daya dukung akan mata tidak bisa di tunda-tunda lagi,mengingat mata adalah panca indra yang sangat penting dalam tugasnya sebagai seorang pengajar dan jika di biarkan terus-menerus akan bertambah parah, sebelum semua terjadi dia berkonsultasi baik kepada istri juga rekan-rekan sesama pengajar disekolah tersebut.

httpsbpjs-kesehatan.go.id
httpsbpjs-kesehatan.go.id
Akhir Desember 2017 Pak Rudi memberanikan untuk memeriksa mata di Rumah Sakit yang telah di tunjuk untuk pelayanan terhadap masalah mata. Pastinya setelah semua berkas dan persyaratan di penuhi untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dari Fasilitas yang telah di tentukan pihak BPJS. 

Pastinya juga karena Pak Rudi adalah salah satu pemegang jaminan kesehatan dari BPJS, karena dia berpikir betapa pentingnya mengikuti program dari pemerintah dan dia juga sebagai pembayar iuran yang terbilang tepat waktu.

Mengikuti prosedur pemeriksaan dan pemberkasan yang tidak terlalu rumit di loket pelayanan khusus BPJS yang berada di rumah sakit akhirnya Pak Rudi mendapatkan rujukan ke Optik Kacamata yang telah bekerja sama dengan pihak BPJS untuk mendapatkan layanan pembuatan sebuah kacamata yang sesuai dengan keluhan yang dia rasakan. Tidak sampai begitu lama atau sekitar dua hari kacamata yang sesuai dengan ukurannya pun dia dapatkan. Pak Rudi pun pun mendapatkan kacamata yang dia inginkan.

Bagi Pak Rudi, bukan kali ini saja dia dapatkan menfaatnya sebagai anggota BPJS di Kota Balikpapan. Dia mendapatkan layanan BPJS yang baik pun selama kehamilan dan juga ketika saat akan melahirkan putra mereka. Bahwa ada anggapan iuran BPJS sangat memberatkan, baginya semua itu hanyalah omongan yang tidak perlu, mengingat selama ini dia mendapatkan pelayanan yang bagus dari pihak BPJS.  

 Baginya selama ini pelayanan BPJS sangat memuaskan dan tidak banyak bertele-tele apalagi di persulit baik dari pihak pengelolala BPJS sendiri maupun dari pihak rumah sakit itu sendiri. Kini BPJS pun semakin mudah diakses di handphone,sejak peluncuran Aplikasi Mobile JKN yang membuat semakin mudahnya kita mengakses dimana pun kita berada. "Kini Semua Ada Dalam Genggaman"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun