Mohon tunggu...
Muhamad Agung Noerwahid
Muhamad Agung Noerwahid Mohon Tunggu... CEO at Solit.id -

#akuagung "Biarkan Jemari menari mengikuti irama hati" ------------------ Solit.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kita Hanyalah Alasan Semu

2 Desember 2017   01:55 Diperbarui: 2 Desember 2017   01:57 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Lekas saja aku langsung lari dan pergi menuju pintu untuk membukakan pintu serta melihat apa yang membuat dia menyuruhku agar segera ke depan. Dengan pakaian seadanya baru bangun tidur, kaos oblong putih dan celana pendek seolah bertolak belakang dengan penampilan Audy yang kulihat dari jendela kamar.

Ah!! Aku tak peduli, daripada nanti dia marah dan tak mau ketemu lagi denganku. Mending aku jumpai dia saja,  walau dengan penampilan seperti ini serta belum mandi juga.

Lalu kubukakan pintu rumah yang masih terkunci. Baru saja aku membukakan pintu, aku langsung ditariknya keluar dan langsung diajak pergi entah kemana, karena dia langsung menarikku dengan terburu-buru hingga tak ada waktu untuk mengatakan "Hi..". Untung saja disana ada Mang Heri yang bekerja sebagai asisten Rumah Tangga di rumahku bersama Istrinya Bi Elis, jadi aku tak usah khawatir untuk meninggalkan rumah yang tak dikunci.

Dan akhirnya masuk juga aku kedalam mobil sedan sport warna merah milik Audy. Ternyata di dalam mobil ada Sandra dan Lina. Bayangkan betapa kaget dan  malunya aku bertemu dengan mereka yang menggunakan dress dilengkapi dengan wajah yang sudah dandan layaknya akan pergi ke pesta. Jelas saja mereka menertawakan aku dengan penampilan seperti ini.

"Hei, sudah dong jangan ketawa terus. Ini ada apa sih? Aku belum mandi, belum ganti baju. Udah ditarik aja masuk mobil terus kalian udah pada cantik kaya gini. Ini ada apa dan mau kemana?" --Ujarku sambil sedikit mengeluarkan nada yang sedikit agak kencang.

"Sudah ikut aja, pokonya ada sesuatu yang special untuk kamu." -- Jawab Lina

"Ia betul Dhamar apa yang dibilang Lina. Pokonya kamu ikut aja kemana aku bakalan bawa kamu. Pokonya aman dahh." --Jawab Audy

Sudahlah aku pasrah saja, toh aku yakin bahwa mereka tidak ada berbuatyang jahat padaku; Secara mereka itu adalah teman dekatku. Namun menurtku ada sesuatu yang janggal, kenapa daritadi Sandra terlihat tidak lepas saat tertawa, ada raut ketegangan di wajahnya. 

Ada apa ini? Apa jangan-jangan Audy dan Lina akan berbuat sesuatu yang membuatku celaka? Ah sial!!! Aku benar-benar tidak tahu apa yang akan mereka lakukan padaku. Semua pemikiran di otakku seluruhnya pemikiran negatif, entah kenapa seketika aku tidak dapat berpikir jernih dan positif.

Dan setelah menempuh perjalanan yang lumayan lama, kurang lebih sekitar 30 menit perjalanan. Audy menghentikan mobilnya di parkiran sebuah rumah yang belum pernah sekali pun aku kunjungi.  Terlihat rumah yang sangat besar dan mewah, dengan penjagaan 2 orang satpam di depan rumah itu serta halaman rumah yang sangat luas dengan penuh pepohonan yang lumayan tinggi untuk ukuran pohon di halaman rumah.

"Nah udah sampai Mar. Sekarang kita turun, Lina dan Sandra tunggu di mobil sebentar ya. Mesin mobil tidak aku matikan ya."  --Ujar Audy dengan penuh semangat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun