Mohon tunggu...
Akso Diana
Akso Diana Mohon Tunggu... -

low profile high quality

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Belajar Lompat Batu di Pulau Nias

3 Maret 2017   11:35 Diperbarui: 4 Maret 2017   00:01 1119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pulau Nias, selain memiliki alam yang indah juga memiliki sejarah yang membuat wisatawan dalam dan luar negeri tertarik untuk mengunjunginya. Salah satu wisata sejarah yang terkenal adalah wisata hombo batu atau lompat batu setinggi 2.1 meter. Luar biasah... yah pemirsa tingginya.

Tradisi Lompat Batu ini sudah dilakukan sejak dahulu kala. Menurut sejarahnya, Tradisi Lompat Batu ini muncul karena kebiasaan masyarakat saat perang suku yang pernah terjadi di Nias. Konon pada saat itu, setiap kampung yang berperang mempunyai bentengnya masing-masing untuk menjaga wilayah mereka. Sehingga untuk menyerang, dibutuhkan kekuatan khusus untuk melompati benteng tersebut. Mereka kemudian membuat tumpukan batu yang digunakan untuk melatih fisik mereka, terutama ketangkasan dalam melompat.

Penasaran ingin tau lebih jauh saya ngobrol dengan beberapa warga, menurut warga disana, para pelompat batu yang ada disana ada 16 orang. Selain itu masih ada generasi penerus yang saat ini masih berlatih. Kerren... generasi penerusnya masih ada dan  semangat untuk melestarikannya.

Kebetulan juga saya ngobrol dengan salah satu generasi penerus sang legenda pelompat batu itu, kebetulan anak ini baru sekolah SMP. Namun diketahui sudah bisa melompat mencapai ketinggian 1,5 meter. Wow.. amazing , Ketika saya tanya "bagaimana cara berlatih agar bisa mencapai ketinggian itu..?", Anak tersebut menjawab "saya mencoba berlatih keras dan bertahap pak, memang membutuhkan waktu yang panjang, mulai dari melompati bambu setengah meter sampai sekarang bisa mencapai 1,5 meter, dan saya berlatih setiap pulang sekolah" . Menurutku ini suatu perjuangan yang luar biasa, pengorbanan waktu dan tenaga untuk pendidikan, juga pengorbanan untuk melestarikan nilai sejarah dan budayanya..

Sumber: Akso Diana
Sumber: Akso Diana
Selesai menyaksikan sang pelompat batu membuat atraksi yang menakjubkan, lalu saya memberanikan meminta izin untuk mencoba melompati batu bersejarah itu, ternyata sempat kaget juga beberapa warga yang hadir disana, disangka saya becanda.., ternyata saya serius ingin mencoba , katanya "silahkan saja pak, disini mencoba lompat batu ini gratis, termasuk rumah sakit dan ambulannya"

Sumber: Akso Diana
Sumber: Akso Diana
Ketika saya mencoba membuat ancang-ancang dengan wajah serius , sang legenda peloncat batu yang memyaksikan sempat kaget dan was was karena khawatir ketika saya meloncati batu tersebut mungkin akan berakibat fatal jika terjadi insiden . Dan... fakta membuktikan saya bisa "melompati" batu nias bersejarah itu, tentunya dengan strategi dan gaya yang berbeda. Akhirmya sambutan tepuk tangan pun turut mewarnai kebahagiaan disana. Hehe .

Pelajaran yang dipetik :
Belajar mencoba itu lebih baik, dibandingkan dengan sama sekali tidak pernah mencoba. Jika gagal seusai mencoba maka wajar dàn kita akan mendapat pelajaran berharga untuk mengukir prestasi yang lebih baik. Namun jika sama sekali tidak pernah mencoba, maka kita tidak akan pernah mendapat pelajaran apapun untuk hidup yang lebih baik..

Sumber: Akso Diana
Sumber: Akso Diana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun