Mohon tunggu...
Aksi Berontak
Aksi Berontak Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mempertanyakan Kredibilitas IndonesiaLeaks? Apa Motif Mereka?

11 Oktober 2018   14:18 Diperbarui: 11 Oktober 2018   14:06 866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Internal kami belum ada diskusi," ucap Kepala Divisi Hukum dan Monitoring Peradilan ICW Lola Easter kepada INILAHCOM, Jakarta, Senin (8/10/2018).

"Biasanya kalau belum ada yang ditetapkan untuk diberikan komentar soal isu tertentu kami belum bisa bicara," tandasnya.

Di pihak IndonesiaLeaks sendiri, sampai saat ini belum berani menunjukkan mana hasil temuan mereka, dan siapa orang yang membocorkan identitas tersebut, dengan alasan perlindungan saksi di negara kita lemah.

"Kami punya kode etik, tidak akan memberikan informasi kepada siapapun terkait identitas pelapor, bahkan termasuk kepada penegak hukum. Kecuali kalau pelapor menyetujui. Itu untuk menggeser tanggungjawab hukumnya dari pelapor kepada kami," kata salah satu inisiator IndonesiaLeaks, Adnan Topan Husodo.

Ada kejanggalan dari komentar aktivis ICW ini, disatu sisi Lola menyatakan "belum ada diskusi internal" yang ia nyatakan dalam undangan konferensi pers hasil temuan Indoleaks yang di inisiasi oleh Adnan Topan Husodo Koordinator ICW  di kantor LBH Pers Senin 8 Oktober lalu.

Yang jadi pertanyaan, bagaimana follow up dari temuan tersebut? Jika memang IndonesiaLeaks yakin dengan hasil temuannya, kenapa tidak melaporkannya ke KPK atau Kepolisian, untuk apa membuat kisruh dengan melemparkan isu tersebut ke publik dan kemudian langsung menyimpulkan keterlibatan beberapa nama tokoh?

Ini tentu saja aneh, dan seperti yang kita ketahui, tuduhan - tuduhan seperti ini terkesan seperti ingin menjatuhkan atau sebagai ajang untuk merusak nama baik sosok tertentu, apalagi jika saksi atau narasumber yang mereka rahasiakan identitasnya tersebut memiliki konflik atas sakit hati dengan nama tokoh yang bersangkutan.

Seperti halnya dalam dunia "tembak menembak" isu seperti ini, bagi senior ini adalah sebuah kepentingan untuk menjatuhkan seseorang untuk tujuan politisnya, bagi junior ini adalah wadah aktualisasi diri.

Sehingga lucu, jika media seperti IndonesiaLeaks ini hadir untuk mewadahi para barisan sakit hati ini, karena menurut informasi, para informan adalah orang dalam IndonesiaLeaks kemudian hadir bak pahlawan, mencoba mengolah kekisruhan ini menjadi konten yang sexy ke publik. Lantas apa yang didapat, kecuali kekisruhan? Apakah seperti ini media yang baik itu?

#bukumerahhoax
#indoleakshoax

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun