Mohon tunggu...
Aksho RamaKuswara
Aksho RamaKuswara Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar

Semangat!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tetapkah "Daring" atau Sekolah Tatap Muka "Doing"?

11 Maret 2021   07:04 Diperbarui: 11 Maret 2021   08:24 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dimulai dari bulan Desember 2019 hingga saat ini yaitu Maret 2021,  Pandemi Covid-19 masih menjadi sebuah momok menakutkan bagi masyarakat dunia, terutama masyarakat Indonesia sendiri. Ditambah corona dengan varian baru yang semakin menambah kekhawatiran pada masyarakat. Baru baru ini, negara Indonesia kedatangan virus varian baru yaitu B.1.1.7 tepatnya di daerah Bekasi, seperti yang diberitakan pada berita berita di tv.

Semakin bertambahnya pasien Covid-19 ditambah varian varian barunya. Seperti yang disebutkan sebelumnya, masyarakat menjadi khawatir dan semakin waspada, terutama dalam masalah belajar tatap muka yang wacananya akan dimulai bulan July, seperti yang dikatakan oleh Kemendikbud bapak Nadiem Makarim. Belajar tatap muka saat ini menjadi suatu problematika yang harus segera ditangani dengan solusi yang efektif.

Menurut saya, solusi yang diberikan pemerintah sudah cukup efektif, meskipun masih memiliki beberapa  kekurangan. Upaya pemerintah yaitu siswa atau murid bisa belajar tatap muka asalkan mendapatkan perizinan dari orang tua siswa. Ataupun yang tidak diperbolehkan belajar tatap muka oleh orang tuanya maka siswa seperti biasa belajar dengan cara "Daring." Namun, daring ini memiliki banyak kekurangan seperti diantaranya kurangnya biaya dalam membeli pulsa, jaringan, dan juga hal yang merujuk pada ekonomi siswa, seperti tidak adanya alat komunikasi atau handphone.

Jika Daring masih terus dilakukan, menurut saya pemerintah seharusnya memberikan pengarahan yang serius kepada guru guru, agar bagaimana caranya mengajar kreatif dan juga memberikan pemahaman kepada siswa dengan menggunakan teknologi. Karena tidak semua guru itu bisa menggunakan teknologi yang menyebabkan siswa sulit dalam memahami materi yang diberikan oleh guru dalam bidangnya masing masing.

Dan dalam pandemi ini, apabila pemerintah memaksakan kepada seluruh siswa se-Indonesia untuk memulai belajar tatap muka, maka pemerintah harus memberikan pengawasan intens kepada tiap sekolah, mulai dari penyediaan protokol kesehatan dan semacamnya.

Pada pandemi covid-19 yang semakin merajalela saat ini, pemerintah tetap memulai  Sekolah tatap muka secara keseluruhan yang wacananya akan dilaksanakan pada bulan Juli, maka pemerintah juga harus mempersiapkan solusi dari setiap situasinya dan kondisinya. Apabila tetap daring, maka berilah pemahaman ilmu teknologi dan cara mengajar yang kreatif dan mudah dimengerti dengan menggunakan teknologi. Dan jika dilakukan tatap muka, maka pengawasan intens harus serta merta dilakukan pemerintah terhadap rumah rumah pendidikan yaitu sekolah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun