Dalam deretan penyair jaman baru, K.G.P.A.A. Mangkunegara IV termasuk paling unggul dalam bidang bahasa, serta kemashuran tata kalimatnya. Oleh karena itu, dalam kelompok para pencipta puisi tingkat tinggi, beliau menduduki tempat yang pertama.
Pada akhirnya karangannya, Dr. Th. Pigeaud mempertegas pendapatnya dengan menyatakan, antara lain: "Oleh karena itu, dalam sejarah Kesusastraan Jawa, beliau mendapat tempat utama, yang hingga kini dan seterusnya akan tetap diingat dan dikenang orang".
Kemashuran dan dan keharuman nama K.G.P.A.A Mangkunegara IV, tidak hanya terletak dalam karya-karya sastranya semata. Namun begitu pula dengan wayang kulit pusaka Mangkunegaran, yaitu Kyai Sebet, pagelaran Wayang Madya, opera Langendriyan, pementasan fragmen epos Ramayana dan Mahabharata, serta lain-lainnya yang terkenal dengan nama Beksan Wireng, dan masih ada beberapa macam tarian kreasi baru khas Mangkunegara. Model jas yang disebut Jas Langenharjan, yang hingga kini menjadi perlengkapaan mutlak bagi busana kebesaran mempelai peia terutama di daerah Surakarta, semua itu hasil karya cipta beliau.
Karya dan Jasa- jasa K.G.P.A.A. Mangkunegara IV
Dalam menjalankan pemerintahan Mangkunegaran, beliau adalah seorang yang mandiri, penuh dengan inisiatif dan daya cipta, antara lain:
1. Di Bidang Pemerintahan
Beliau meneliti dan mempertegas kembali batas-batas wilayah antara Kadipaten Mangkunegarab dengan milik Kasunanan Surakarta denga Kasultanan Yogyakarta (desa-desa Ngawen di dalam wilayah Kasultanan Yogyakarta, adalah milik Kadipaten Mangkunegaran waktu itu).
2. Di Bidang Kemiliteran
Beliau mewajibkan setiap kerabat Mangkunegaran yang telah dewasa, dan mereka yang hendak menjadi pamong praja, terlebih dahulu harus menjalani pendidikan militer selama 6-9 bulan lamanya.
3. Di Bidang Sosial Ekonomi
Diciptakan berbagai usaha komersial yang menjadi sumber pendapatan Kadipaten seisinya, di samping memberikan lapangan kerja sebanyak mungkin dan seluar-luasnya bagi rakyat daerah Mangkunegaran. Usaha-usaha tersebut antara lain;