Etos kerja dalam perspektif bisnis syariah memiliki dimensi yang lebih luas dibandingkan dengan konsep kerja keras konvensional. Selain upaya maksimal, etos kerja syariah juga menekankan pada nilai-nilai moral dan spiritual yang selaras dengan ajaran Islam. Ini berarti bekerja dengan niat tulus untuk mendapatkan ridha Allah, bukan sekadar mengejar keuntungan materi.
Dalam Islam, etos kerja mencakup kejujuran (shiddiq), tanggung jawab (amanah), kerja keras, serta sikap profesional dalam menjalankan bisnis. Prinsip ini tercermin dalam cara Rasulullah SAW menjalankan aktivitas perdagangan dengan integritas tinggi, tanpa mengejar keuntungan berlebihan atau merugikan pihak lain. Setiap transaksi harus bebas dari riba, gharar (ketidakpastian), dan unsur penipuan.
Etos kerja dalam bisnis syariah juga mencakup usaha untuk memastikan produk dan layanan yang dihasilkan memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat, mendukung keberlanjutan ekonomi yang adil, dan menumbuhkan keberkahan. Prinsip ini menunjukkan bahwa sukses dalam bisnis syariah bukan hanya diukur dari laba yang besar, tetapi dari bagaimana bisnis tersebut berkontribusi pada kesejahteraan sosial dan spiritual.
Jadi, etos kerja syariah adalah landasan untuk menciptakan bisnis yang etis, adil, dan berkelanjutan, serta berkomitmen pada nilai-nilai kebaikan yang ditanamkan oleh agama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H