Mohon tunggu...
Aksari Aksari
Aksari Aksari Mohon Tunggu... Konsultan - An infrequent bloggers with love to life

Infrequent blogger and life explorer

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ikuti Diskusi Pluralitas Lintas Agama, Disini, Sekarang

17 Januari 2016   00:12 Diperbarui: 18 Januari 2016   11:09 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2. Kalian kok boleh pakai baju sexy ke gereja?

Gak boleh. Minimal di Indonesia ya, karena ya terlepas dari agama apapun, kami ini kan masih berbudaya Indonesia. Pakaian ya harus sopan dan pantas, apalagi mau mengkuti misa yang mengenang tuhan. Pemakai baju sexy gak diusir juga sih, tapi sangat gak disarankan.

3. Kalian sebenarnya ada agenda kristenisasi?

Ini jawaban paling jujur dan didasarkan pengalaman saya selama 26 tahun dating ke gereja. Saya belum pernah diajarkan untuk menjadikan orang lain sebagai katholik. Apabila suatu hari nanti saya dan seorang pemuda tampan beragama lain menjalin hubungan serius, itu semata karena nasib yang mempertemukan. Bukan dalam misi pencarian anggota baru. Tidak pernah ada pembahasan itu dalam buku agama saya dan tidak ada seruan itu di gereja. Di akhir misa, memang ada kata berkat dan kata penutup; “Dengan ini misa telah selesai, pergilah dengan damai, kalian diutus”. Translationnya: kami diutus untuk menjalani ajaran kristus, tentang menjadi manusia yang baik. Tentang membawa kasih dan damai. Istilah terkenalnya; menjadi garam dan terang dunia.

Atau mungkin kami salah paham maksud pastor? Saya rasa nggak. Inti dari ajaran kami adalah mengasihi sesama dan bekerja di jalan tuhan; jalan yang baik. Ketika homily, atau kotbah, pastor punya waktu panjang untuk bicara isu penting dan menjelaskan inti alkitab. Setelah mengikuti misa di ratusan gereja sejauh ini, belum saya temukan seruan untuk membuat lebih banyak orang katholik. Apalagi, kami sangat dianjurkan; apabila berdoa kunci pintu rapat-rapat, apabila memberi; tangan kiri jangan melihat. Kerendahan hati dan sakralnya hubungan dengan tuhan yang lebih jadi tekanan ajaran yang saya dapat.

 

Saya gak kepikiran lagi pertanyaan lainnya. Kalian punya pertanyaan? Silahkan komen di bawah ya.

 

Giliran saya tanya.

Saya penasaran. Kenapa ya ada ketakutan besar dari teman-teman kalau kami itu punya agenda kristenisasi? Saya akui, pandangannya gak 100% salah. Tapi rasanya gak adil buat cap seluruh orang atas perilaku grup kecil. Saya selalu heran tentang ketakutan ini, karena kalau logikanya dibalik, kok ya saya gak pernah ada pikiran seperti itu tentang kepercayaan lain. Sepengalaman saya, belum ada teman-teman Kristen yang berusaha mengkristenkan saya. Saya rasa, apabila ada ketakutan itu di hati saya, yang notabene sudah hampie 30 tahun ini, berarti ya saya belum beriman pada kepercayaan saya sendiri.

Itu aja pertanyaan saya untuk sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun