Setangkai mawar itu sejatinya memang untukmu Za
Ia sudah tersimpan cukup lama
Tersimpan di lipatanlipatan waktu yang lalu
Lihatlah Za
Ia takkan pernah layu
Setiap pagi petang selalu kusiraminya
Karena memang ia kan ku berikan hanya untukmu
Iya
Untukmu Za
Setangkai mawar merah itu sejatinya memang untukmu Za
Ia selalu merekah
Bertaburkan titiktitik embun
Sebening matamu Za
Namun engkau tak juga mengerti
Tak pernah mengerti
Setangkai mawar merah yang sejatinya untukmu itu Za
Sukabumi, 11 agustus 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H