Mohon tunggu...
Aksara Sulastri
Aksara Sulastri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance Writer Cerpenis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lewat aksara kutuliskan segenggam mimpi dalam doa untuk menggapai tangan-Mu, Tuhan. Aksarasulastri.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dongeng Mimpi Ikan Mas

14 Januari 2023   23:58 Diperbarui: 15 Januari 2023   00:08 1983
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Langit petang, di luar hujan. Azan magrib berkumandang. Si kecil Arga belum tidur, terus berceloteh bersama sang ibu. Ibunya bernama Darsi.

Cara Darsi menidurkannya.

"Dek, coba lihat di langit atap mulai gelap. Biasanya kelelawar hinggap di sana." Jari telunjuknya menunjuk ke atas genteng.

Usia Arga setahun lebih tiga bulan, masih banyak belajar mengucapkan sebuah kata. Dengan mendengarkan cerita ibunya. 

Sang anak memperhatikan sangat. Tubuh si kecil miring ke kiri, ke arah sang Ibu.

Darsi kembali bercerita, "Kelelawar, kelelawarnya mengintip di celah kecil. Di lubang atap yang sedikit bergeser. Kemudian, hujan di luar sudah mulai reda. Di luar gelap, hari sudah larut malam. Kak Nino bobo, Kak Duri bobo, Nunu bobo, si kembar juga bobo. Dedek sekarang bobo, ya."

Darsi mengusap kening anaknya. Membelai rambutnya. Si kecil Arga mulai memejamkan kedua bola matanya. 

Cerita yang singkat itu tak pernah lupa Darsi bawakan. Jika, memang dibutuhkan. Membuat sang anak pandai berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Pandai berbicara dengan banyak kosa kata, meskipun, bertahap dari satu kata, ke kata lainnya.

Arga bisa memanggil Mama, Bapak, Mbah, Ente, Do yang berarti Om Dodo. Darsi sangat senang melihat pertumbuhannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun