"Yah, beliin latto-latto," pinta Dimas.
Anak yang berusia 5 tahun itu merengek minta dibelikan mainan Latto-latto yang sedang hit di jaman sekarang.
Sin, ayahnya melarang. Lalu, berkata, "Dimas, Ayah lebih suka kamu bermain sepeda." Dimas menangis.
Ayah Sin mencoba menenangkan.
Dimas tetap saja menangis minta dibelikan mainan latto-latto seperti teman yang lain.
"Jagoan ayah tidak boleh cengeng. Pekerjaan ayah masih belum selesai, Dimas. Ada televisi Pak Harsa yang harus diservis. Tapi, ayah janji setelah selesai. Sorenya kita bersepeda." Ayah Sin mengulurkan jari kelingkingnya, membuat janji.
Dimas setuju. Lalu, mengusap air matanya.
"Dimas, Ayah minta tolong bilang ke Mbak Mira ambilin kotak hitam di gudang."
Mbak Mira adalah asisten rumah tangga di rumah Dimas. Dimas berlarian ke arah dapur mencari Mbak Mira yang sedang membuatkan kopi untuk Ayah Sin.
"Mbak Mira disuruh ayah mengambil kotak hitam di dalam gudang," kata Dimas.