Mohon tunggu...
Aksara Sulastri
Aksara Sulastri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance Writer Cerpenis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lewat aksara kutuliskan segenggam mimpi dalam doa untuk menggapai tangan-Mu, Tuhan. Aksarasulastri.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Liburan Akhir Pekan

17 Desember 2022   02:13 Diperbarui: 17 Desember 2022   02:20 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar dari Topik Pilihan Kompasiana

Rencana besok pagi, Lia akan berlibur di akhir pekan bersama sang suami ke Water Park. Tak lupa ia akan mengajak anak balitanya yang baru berusia dua tahun. 

"Mah, gimana persiapannya sudah beres belum?"

"Bentar, Pah. Mamah masih harus nyiapin buat bawaan Dede di sana. Papah juga, jangan lupa bawa baju ganti!" 

Baca juga: Cerpen: Tertangkap

Fajar yang masih berdiri di ambang pintu gegas ke kamarnya. Memasukkan dua baju ganti, dan handuknya. Keluarga kecil mereka akan menikmati kolam pemandian, membuat video kenang-kenangan. Belum lagi Lia perempuan yang super duper ribet. Sebagai seorang mamah muda beranak satu. Lia menyiapkan dari susu botol, Pampers yang harus dibawa, baju ganti anaknya, dia, dan suami. Baju renang suami, bekal makanan, sendal ganti.

Terdengar tangisan Dede Cinta, sang anak yang minta digendong sambil berjalan dimit-dimit di lantai keramik.

"Ma-ma, mah, endong," kata Dede Cinta suaranya cempreng, pelo, terdengar lucu dan menggemaskan.

Lia meminta bantuan sang suami untuk menggendong sang anak. Usai mengemas barang, barulah Lia menuju mobil di garasi.

Dede Cinta sudah beralih ke tangannya. Gantian Fajar yang sibuk mengangkat satu tas ransel dimasukkan ke jok kursi mobil di belakang, meraih tas selempang istrinya, dan menjinjing plastik berisi makanan. Liburan sehari seperti mau piknik dua, tiga hari saja. Pikir Fajar melihat barang bawaan yang dikemas oleh sang istri. Lia memang antusias untuk membuat liburan akhir pekannya berjalan lancar.

Mobil New Day X berwarna putih menggilas jalanan perkotaan yang padat merayap. Akhir pekan mungkin banyak keluarga lain yang juga pergi berlibur. 

Dede Cinta anteng minum susu dalam botol. Lia memainkan ponsel berselancar di dunia Maya. Sedangkan, Fajar masih fokus mengemudi. 

"Mah, sarapan bubur ayam dulu, ya?" 

"Nggak usah, Pah. Gampang nanti makan di tempat pemandian. Mamah bisa pesan makanan di online."

"Lama, Mah, kalau harus nunggu."

"Papah, makan roti aja dulu." 

Lia segera mengambil satu bungkus roti dari dalam tas ransel. Fajar menerimanya dengan tangan kiri, karena tangan kanannya untuk menyetir.

Satu setengah jam perjalanan, akhirnya, mereka sampai di Water Park, di Kota Tegal. Fajar memarkirkan mobilnya, turun bersama anak istri melangkah menuju pintu antrian tiket masuk kolam pemandian.

Setelahnya, memesan loker penyimpanan baju ganti. 

Anak dan istrinya bersorak ria, Lia membawa Dede Cinta ke kolam renang anak-anak. Yang terdapat seluncuran kecil. Dan, guyuran ember berisi bak air besar di atasnya.

Fajar lebih memilih duduk di samping kolam, mengganjal perutnya yang belum sempat sarapan.

"Pah, fotoin Mama dong sama Dede."

Lia memberikan ponselnya, Fajar memotret mereka. Bahagia rasanya hati Fajar melihat anak istrinya bahagia. Usai mengambil beberapa foto dan membuat video. Fajar beranjak pergi ke kolam renang yang khusus orang dewasa. 

"Mamah, papah mau berenang dulu. Kalau Mamah selesai duluan mending nunggu di sana, ya, di tempat makan bakso itu." Fajar menunjuk tempat di arah barat. Lia mengangguk tanda setuju.

Satu jam, Fajar habiskan dengan berenang. Seseorang memanggil namanya dari arah belakang.

"Fajar 'kan? Lu, ngapain sendirian, Bro." tanya Jono.

Jono adalah teman tongkrongan dulu sebelum menikah. Tak sengaja mereka bertemu di tempat ini.

"Eh, Lu, Jon. Sama siapa?"

"Dih, malah balik tanya. Jawab dulu Napa?"

Fajar menjelaskan kepada Jono, ia tengah berlibur bersama anak dan istrinya. Mereka lama mengobrol membuat Lia yang menunggu sang suami merasa dongkol.

"Papah, kemana sih ini? Udah jam segini masih aja belum nongol."

Lia yang kerepotan menggendong balitanya. Lebih memilih mencari Suaminya di kolam renang dewasa. 

Melihat sang suami asyik ngobrol dengan kawannya. Lia memanggil Fajar dengan muka dingin, dan bibir manyun.

"Papah!"

Jono hampir jantungan, teriakan Lia menusuk telinganya. Fajar biasa saja karena sudah terbiasa dengan omelan sang istri hampir setiap hari.

"Ya, Mah. Duluan ya, Jon. Bini gua udah nggak sabaran noh."

Fajar berjalan mendekati Lia. Lia semakin menggerutu.

"Papah, Mama udah lama nungguin di sana, eh tahunya papah malah asyik ngobrol di sini. Dasar papah ini! Sukanya bikin Mamah kesal!"

Jeda

Mereka istirahat dulu di kursi besi. Menunggu Lia reda marahnya. Barulah Fajar mengajak bicara.

"Mamah, mau pulang?"

"Papah, ganti dulu ya."

"Gara-gara papah, mama belum sempat ganti baju. Lihat, Pah. Sampai kering ini baju mamah! Untungnya baju Dede mama letakkan di atas loker. Coba kalau di dalam, Dede bisa kedinginan, Pah. Nungguin papah yang lamanya minta ampun," lanjut Lia masih saja mengomel.

"Iya, iya maaf papah salah."

"Cepat, mana kunci lokernya, Pah?"

Fajar melihat ke dada, kunci yang dikalungkan di lehernya menghilang.

"Mah, kayaknya kunci lokernya jatuh di kolam renang."

"Astagfirullahaladzim, Pa-pah!!" 

Lia semakin marah besar. 

***

Pemalang, 17 Desember 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun