Prolog
....
"Kapan terakhir kau tersenyum, Ket?"
Sebuah tanya dari sahabat yang tidak sempat ia beri jawaban. Gadis itu tak pernah yakin dengan senyuman semu. Sekali saja itu benar-benar terjadi, selanjutnya hanya menutupi kesedihan. Kesedihan yang berkali-kali menyiram dalam lubuk hatinya.
Ketty berpaling melangkah menuju ruang kelas menghindarinya. Dia terus mengekor lalu menarik lengan tangan.
"Lebih baik kita ke kantin."
"Aku bawa cemilan dari rumah. Kamu ke kantin sendirian saja."Â
Berulang kali Ketty menolak ajakannya, dia tetap menarik paksa hingga langkah ini berhenti di Kantin Sekolah. Mereka menjadi pusat perhatian.
Gadis itu merasa canggung ke kantin bersama Deva. Setiap hari bersama Mila untuk makan di bangku yang sama. Mila teman perempuan yang peduli dengan Ketty. Mereka berdua menjadi pusat perhatian.
"Tidak usah dipedulikan. Makanlah selagi gorengannya masih hangat. Anggap saja hanya ada kita di sini."