Belum kerja sudah tekor, itu perumpamaannya. Saya hanya mengatakan faktanya yang terjadi di masyarakat memang begitu keadaannya. Tidak bisa dimungkiri.
untuk apa ada bantuan dari pemerintah? kalau kita makan saja harus banting tulang sendiri, gaji tetap sedangkan kebutuhan serba. Lapangan pekerjaan yang gaji besar juga butuh modal sendiri.Â
Kata Pak presiden Soekarno, "Enakan zaman saya toh." Saya pernah baca tulisan model begini di belakang Truk. Bikin ngekel. tetapi, dipikir-pikir emang bener.
Coba kita mundur ke belakang, pada Pemerintahan Presiden Soekarno, rupiah memiliki kisaran Rp 1 per dolar AS. Kecilnya nominal tersebut sejalan dengan Indonesia yang belum mengenal sistem pasar bebas.Â
mau sekolah gratis, mau kerja tidak perlu modal persyaratan berkas. Bahkan dari pengalaman keluarga suami lulusan sd bisa jadi kepala sekolah. yang penting smart. , pandai berkomunikasi.Â
Harga pangan masih murah meriah. Uang Rp 100.000,- dahulu bisa beli tanah.Â
Hanya saja jika kita berandai-andai, itu cuma jadi angan-angan saja. kalau sudah naik ya bakal susah turunnya. Mumet wis mumet. Ojo dipikir terus nanti stres, Mahmud.
Nimati pembangunannya saja, meskipun demikian ada hikmah yang bisa diambil.Â
kalau dahulu Indonesia menjadi Negara terbelakang sekarang Negara kita sudah dikenal. Bahkan Terkenal. Buktinya Indonesia saja sudah punya sirkuit Mandalika tempat Motor GP Dunia.Â
Membanggakan, bukan?
***