Mohon tunggu...
Aksara Sulastri
Aksara Sulastri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance Writer Cerpenis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lewat aksara kutuliskan segenggam mimpi dalam doa untuk menggapai tangan-Mu, Tuhan. Aksarasulastri.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen- Kutemukan Cinta

14 Maret 2022   23:09 Diperbarui: 14 Maret 2022   23:17 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kutemukan Cinta (Hallo Sehat)

"Perbanyak menemui Tuhan, jauhi larangannya. Dan, tinggalkan pekerjaan yang membuat lupa akan perintahnya." Dino menasihati. 

Aku tersenyum membaca pesan singkat itu. Kami ketemuan suatu ketika dan aku ditemani oleh kawan kecil yang rumahnya bersebrangan.

Dino datang bersama emas Fajar. emas Fajar yang masih lajang membuat aku ingin mengenalnya lebih dalam.

Dia pria yang sopan, saat bertemu enggan berjabat tangan. Mendatangi rumah ibuku, mengobrol sampai dua jam perkenalan. Hingga malam itu aku pun berdoa, ingin dipertemukan kepada lelaki yang bisa membuatku lebih dekat kepada Yang Esa.

Terkabul-- duniaku berwarna adanya emas Fajar. dia sering mengingatkan aku salat tepat waktu. Aku keluar dari pekerjaan itu. Simpan pinjam dengan bunga tanpa batas. Termasuk riba. Sedangkan Rosul dan para sahabatnya memerangi riba. 

Aku tertegun-- termenung lama. Selama ini aku bekerja di kantor simpan pinjam. Gajiku besar, aku sering meninggalkan salat bahkan memaksa orang untuk bekerja sama denganku. Berhutang.

"Belum ada yang berani mengomentari pekerjaanku selain kamu, Mas_" Suaraku tercekat dan melanjutkan ucapan dalam hati.

Hari ini kutemukan cinta lewat kalimat yang menyejukkan hati. 

Ilmu agamaku tidak seberapa. Meskipun sering bolong dalam beribadah, aku mencoba menjadi perempuan baik dan berkata jujur. 

Mas Fajar memberikan teguran, yang lembut. 

"Belum terlambat untuk memperbaiki semuanya, maukah melengkapi jalanku menuju Jannah."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun