Mohon tunggu...
Aksara Sulastri
Aksara Sulastri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance Writer Cerpenis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lewat aksara kutuliskan segenggam mimpi dalam doa untuk menggapai tangan-Mu, Tuhan. Aksarasulastri.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen- Kutemukan Cinta

14 Maret 2022   23:09 Diperbarui: 14 Maret 2022   23:17 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kutemukan Cinta (Hallo Sehat)

Aku belajar memahami keadaan dalam setiap kejadian. Ketika Kokok ayam terdengar di sebelah pagar-- pemilik tetangga. Melihatnya terpejam aku tersenyum. Dan, hari pertama aku memilikinya.

"Mau salat subuh bersama, Dik." 

Ternyata aku ketahuan menatapinya. Bola mata ini berkedip, emas Fajar bangkit dari ranjang menuju ke kamar mandi.

Dengan emas Fajar, aku belajar menjadi perempuan yang taat perintah. Sebelum menikah aku berbeda. Pikiran jatuh ke sebuah momen. Aku jauh dari Tuhan. Demi mengejar kenikmatan duniawi. Kebutuhan sehari-hari sering tercukupi.

Waktu beribadah, suara azan menggema. Aku sibuk bekerja di sebuah Kantor Simpan pinjam memasukkan data peminjam, yang nantinya  dikirim ke Email Rekan kerja. 

Setiap makan siang bersama kawan ada yang meributkan sulitnya menjadi penagih utang. Jika, si pengutang tidak membayar maka petugas di bagian itu juga tidak mendapatkan gaji. Besarnya bunga, menjadi peminjam berat kepala. Hutangnya tak pernah terlunasi malah justru makin menumpuk.

Hanya saja mungkin aku telah salah melangkah, mungkin aku bukan orang yang mempermasalahkan pekerjaan ini. Halal atau tidak. Yang penting gajiku banyak. Bukan salah kantor memang sejatinya pemberi uang berhak memberi peraturan dan sangsi kepada pelanggannya yang telat membayar.

"Dunia ini tak ada batasan, ingin menjadi orang benar bersikap jujur," opini Nanda ketika aku bertanya apa aku salah melangkah. Dan, aku menceritakan semua hal menjadi karyawan yang dipercaya. Itu benar katanya.

Selama ini meskipun sering memegang uang banyak kadang lupa memberi kepada orang lain.

Aku bercerita lagi kepada kawan lain di dunia Maya, lewat pesan Meta.

"Bagaimana hidup damai?" Damai hati dan pikiran. Selama ini aku tak pernah dicintai oleh seorang pria mana pun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun