Kabar terhangat bahwa tahu tempe langka di Jakarta dan di Jawa Barat. Saya berharap ini tidak terjadi di daerah saya. Khususnya di Kota Pemalang.
Tahu Tempe di Pemalang masih banyak terjual di warung-warung. Bahkan harga mentah dan yang sudah matang masih tetap sama. Walaupun berita hangat terkait di Kota Jakarta dan Jawa Barat perajin tahu tempe akan mogok berjualan.
Dikarenakan harga kedelai naik bertepatan tiga bulan lagi menjelang bulan Ramadhan. Kenaikan harga kedelai membuat perajin dirugikan. Pasalnya jika dijual lagi ke konsumen harga naik pelanggan akan kabur.
Oleh karena itu, pengrajin tahu tempe di Kota Jakarta dan Jawa Barat melakukan aksi demo mogok bersamaan. Beruntung di Jateng aksi demo perajin tahu tempe tidak mogok.
Ternyata ada alasannya, mengapa tahu tempe di Jateng masih terjual banyak di pasaran?
Ketua Pusat Koperasi Tempe-Tahu Indonesia (Puskopti) Jawa Tengah, Sutrisno Supriantoro, mengimbau perajin tahu tempe tidak mogok produksi karena sudah ada kesepakatan dengan pemerintah terkait harga kedelai. (Dikutip DetikJateng)
Bahkan di warung dekat rumah saya harga gorengan tahu tempe persatuannya dihargai lima ratusan. Murah sekali bukan?
Hampir setiap hari, sarapan dengan lauk gorengan tahu tempe. Makan siang dan malam juga kadang-kadang beli gorengan tahu tempe. Sepertinya jika tahu tempe langka di pasaran.
Saya tentu sangat kecewa, tahu tempe sudah menjadi makanan favorit saya. Apalagi jika gorengan tempe digoreng setengah matang diberi caos di atasnya. Rasanya benar-benar tak ada duanya.
Saya sangat menghargai dan mendukung sikap Bapak Sutrisno Supriantoro, selaku Ketua Pusat Koperasi Tahu-Tempe Indonesia (Puskopti) Jateng.
Dalam menghadapi masalah ini. Langsung tanggap dan cekatan, menyepakati lonjakan harga kedelai agar para perajin tidak ikutan mogok produksi.
Saya sangat menyayangkan di Kota Jakarta dan Sekitarnya yang melakukan aksi mogok ini. Karena produksi tahu tempe berhenti, membuat masyarakat yang suka tahu tempe tidak bisa menikmatinya lagi.
Gorengan tahu tempe itu sangat disukai oleh masyarakat Indonesia. Selain harganya murah di kantong juga sangat cocok di lidah dan bikin ketagihan.
Mungkin lebih baik aksi demo berhenti produksi jangan dilakukan. Pemerintah bisa menurunkan harga kedelai, agar warga Jakarta dan sekitarnya masih bisa menikmati tahu tempe.
***
Pemalang, 21 Februari 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H