Mohon tunggu...
Aksara Sulastri
Aksara Sulastri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance Writer Cerpenis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lewat aksara kutuliskan segenggam mimpi dalam doa untuk menggapai tangan-Mu, Tuhan. Aksarasulastri.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cermin: Cemburu

4 Januari 2022   17:01 Diperbarui: 4 Januari 2022   17:05 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Weekend ini aku bersama pacarku mendatangi pusat perbelanjaan. Dengan mengenakan pakaian cantik dengan motif bunga-bunga. Aku sengaja memakai sepatu hak tinggi untuk tampil modis, agar menjadi pusat perhatian semua orang.

Soal wajah sudah memolesnya dengan bedak dan lipstik oranye. Tetapi, tetap saja masih belum bisa mengalahkan kecantikannya. Hidungnya lebih menonjol.

"Beb, udah. Jangan diliatin terus! lebih cantik Ai lah sama dia."

Aku cemburu sama dia, masa sudah berusaha tampil cantik pacarku tetap menatap cewek lain. Sudah begitu ceweknya nanggepin senyum ke sini terus menatap pacarku tak berkedip. Aku marah tetapi aku diam saja.

"Ya, Ai kamu cantik." Pandangannya masih ke arah wanita cantik itu.

Aku segera membalikkan tubuhnya supaya pacarku hanya memandangku saja.

"Minggir sih, Ai. Kamu ngalangin jalan." Pacarku marah. Aku lebih marah lagi.

"Beb, Ai cantik kan, lebih cantik Ai kan daripada dia," tanyaku sambil menunjuk ke arah wanita itu yang sedari tadi tersenyum manis menggoda pacarku.

"lebih cantik dia, zzz... , lebih cantik Ai!" Ujarnya gugup.

"Apa lebih cantik dia?! Kalau memang lebih cantik dia. Beb, mending pacaran saja sama dia. mengapa malah pacarannya sama Si?!" Protesku dengan suara meledak-ledak.

"Ai, Ai... Masa iya pacaran sama patung."

***

Pemalang, 4 Januari 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun