Mendengarkan kembali pengakuan pria yang dipanggil si Om.
"Om, hanya ingin mengetes kejujuran kamu. Kenapa uang Om tadi gak kamu ambil saja?" Tanyanya.
Si anak menunduk lalu menjawab, "Jika uang tersebut bukan hak miliknya."
Ada sejuta tanya yang terbendung di pelupuk mata. Tidak semua anak berpikiran sama sepertinya.Â
"Adik duduk di sini menunggu siapa?"
"Cuma istirahat saja Om."
Ia menilik karungnya lalu bertanya lagi, "Cari ini mulai dari jam berapa? kenapa nggak sekolah?"
"Setelah pulang sekolah, sekitar jam dua siang."
Mirisnya kedua orang tua juga bekerja yang sama. Mencari barang bekas ditempat lain. Katanya sekilo sebotol minuman cuma dihargai dua ribu rupiah. Bahkan jika memiliki uang lebih itu karena diberi oleh orang yang kasihan padanya.
Lantas pria itu memberikan dua lembar uang berwarna merah. Dengan riang si anak menerimanya. Meski awalnya menunjukkan raut muka bingung. Pria itu mengatakan semoga bisa membantu adik.