Perayaan ini dilakukan pada purnama pertama pada bulan Mei.
Rangkaian perayaan Waisak nasional secara pokok meliputi
1. Pengambilan air berkat dari mata air (umbul) Jumprit di Kabupaten Temanggung dan penyalaan obor menggunakan sumber api abadi Mrapen, Kabupaten Grobogan.
2. Ritual "Pindapatta", suatu ritual pemberian dana makanan kepada para bhikkhu/biksu oleh masyarakat (umat) untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk melakukan kebajikan.
3. Samadhi pada detik-detik puncak bulan purnama. Penentuan bulan purnama ini adalah berdasarkan perhitungan falak, sehingga puncak purnama dapat terjadi pada siang hari.
Selain tiga upacara pokok tadi dilakukan pula pradaksina, pawai, serta acara kesenian.
Tahun ini karena masih adanya Pandemi, Peringatan Hari Raya Waisak 2565 BE Nasional tahun 2021 akan diselenggarakan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Dikutip dalam kabar KOMPAS.com
Jika biasanya peringatan hari suci agama Buddha tersebut dipusatkan di Candi Borobudur, Jawa Tengah, maka tahun ini kegiatan dipusatkan di Jakarta Internasional Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat.
"Tahun ini ritual pengambilan api, air suci, semuanya tidak mungkin bisa kita laksanakan. Maka saat Pandemi ini kita menyelenggarakan peringatan hari Waisak dengan sederhana," kata Wakil Sekretaris Dewan Pengurus Pusat Walubi (Perwakilan Umat Buddha Indonesia) Asun Gotama saat dihubungi oleh Kompas.com, Selasa (25/5/2021).
Asun menjelaskan, peringatan Hari Raya Waisak pada Rabu (26/5/2021) yang diadakan secara offline di JIExpo hanya dihadiri oleh 300 umat Buddha saja.
Sementara umat Buddha lainnya di seluruh provinsi Indonesia dapat menyaksikan peringatan Hari Raya Waisak 2565 BE secara daring.