SEMARANG - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Semarang (USM) menggelar Kampanye Setop Diskriminasi Perempuan di Taman Indonesia Kaya Semarang, Jawa Tengah, pada Sabtu, 22 Juli 2023.
Kurnia Novianti, mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Semarang selaku inisiator kampanye mengajak perempuan dari berbagai latar belakang mulai dari pelajar SMA hingga pekerja untuk hadir dan berdiskusi dalam acara Woman Talk: "Tentang Perempuan, Peran, dan Kedudukan".
Kegiatan yang menghadirkan narasumber Dini Saffanah, seorang mahasiswa UNTAG sekaligus pekerja di bidang konstruksi bangunan mengajak remaja perempuan untuk memahami bahwa antara perempuan dan laki-laki di lingkungan masyarakat memiliki kesetaraan hak. "Meski pernah menempati posisi sebagai minoritas di lingkungan kerja yang dimana kita sendirian sebagai perempuan, kita tetap memiliki hak privasi". Pada kesempatan tersebut, Dini menuturkan bahwa pihaknya pernah mengalami hal yang kurang nyaman sebagai satu-satunya perempuan di pekerjaan yang mayoritas laki-laki.
Inisiator Kurnia Novianti mengatakan, tujuan kegiatan ini adalah menciptakan pemahaman yang lebih luas tentang masalah peran dan kedudukan perempuan di ruang lingkup profesi yang kerap diabaikan. "Perempuan dan laki-laki diciptakan oleh Tuhan dengan fitrah, peran dan kedudukan yang spesial juga mulia. Pada kampanye kali ini kita berusaha perjuangkan hak-hak masing-masing, saling menghargai, dan saling menjaga".
Lebih lanjut, Kurnia Novianti atau yang kerap disapa Nia tersebut menambahkan bahwa kesetaraan dan perlindungan hak minoritas merupakan bagian dari Hak Asasi Manusia yang perlu dijunjung tinggi oleh seluruh pihak masyarakat.
Acara ini, lanjutnya, melibatkan beberapa pihak salah satunya komunitas KARIMA yang turut mendelegasikan 3 beberapa anggotanya. "Kita seneng diundang duduk bareng dan diskusi ngomongin peran perempuan di sini bersama beberapa kawan organisasi lain, ya. Selain menambah insight baru, kita juga ngerasa butuh kawan seperjuangan untuk bergerak memberdayakan perempuan"
Selain itu, kampanye ini juga memberikan beberapa contoh nyata dari pengalaman pribadi penyintas diskriminasi, dengan harapan dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam dan empati bagi peserta.
Dia menambahkan, melalui kegiatan ini, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Semarang ingin mendorong perubahan positif dalam pandangan dan perilaku terhadap diskriminasi perempuan sebagai minoritas di lingkungan kerja yang mayoritas terdiri dari laki-laki.
"Saya berharap melalui forum diskusi seperti ini kita dapat saling membuka perspektif dan menambah pemahaman, bahwa perempuan juga memiliki hak untuk mendapatkan lingkungan yang nyaman dan aman tak terkecuali di lingkungan kerja, sekolah, dan sudah seharusnya saling menghargai dan menjaga," ujarnya. (Nia)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H