Mohon tunggu...
Rudy Santoso
Rudy Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Writer, Memoaris, Influencer, Property Advisor.

Rudy Akasara_Nusa Kota Malang - 1974_writer Penulis - memoaris - influencer - property advisor.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Bambu Komoditas Non Kayu Alternatif Pengganti Material Kayu

30 Desember 2022   17:05 Diperbarui: 30 Desember 2022   17:29 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Permintaan besar komoditas hutan khususnya kayu yang menyebabkan exploitasi besar-besaran oleh masayarakat, menjadi tidak seimbang dengan peremajaan atau penanaman kembali hutan kayu produktifitas lahanpun berkurang. Tanaman bambu dalam hal ini menjadi sangat berharga sebagai bahan alternative pengganti kayu. Tanaman bambu termasuk tanaman yang masuk dalam spesies rumput rumputan yang tumbuh bergerombol pada daerah beriklim tropis dengan udara yang mempunyai kelembahan. Tumbuh berkembang dengan perakaran dan rizomanya di bawah tanah, tergantung iklim, tanah dan jenis spesies bambu.

Potensi pengembangan dan budidaya tanaman bambu banyak di lakukan oleh pemerintah maupun swasta. Beberapa contoh jenis bambu yang banyak dikenal dan dipergunakan oleh masyarakat di Negara kita antara lain :

1. Bambu hitam atau bambu wulung. ( Gigantochloa atr oviolacea )

Bambu hitam semula banyak di tanam  pada awalnya daerah pulau Jawa, tetapi sekarang sudah banyak menyebar ke daerah lain. Bambu hitam atau wulung dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan alat-alat musik tradisional seperti calung, angklung, gambang, dan celempung. Bambu ini baik pula dipakai untuk membuat perlengkapan rumah tangga seperti furnitur, balai-balai, dan kerajinan tangan seperti anyaman, tas dan aksesoris.

2. Bambu kuning (Bambusa vulgaris ).

Bambu kuning atau bambu gading atau bambu ampel termasuk jenis bambu yang dipelihara atau dibudidaya karena kegunaanya. Ditanam di dataran rendah yang panas dengan udara yang lembab, cenderung tumbuh mengerdil jika ditanam pada ketinggian diatas 1200 mdpl. Bambu kuning dimanfaatkan sebagai tanaman hias, sebagai tanda batas pekarangan, serta bahan obat tradisional dan penolak bala dalam adat kepercayaan orang jawa. Juga dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, bahan baku kertas dan dikonsumsi (rebung).

3. Bambu betung atau bambu petung ( Dendrocalamus asper ).

Bambu petung atau betung memiliki ukuran lingkaran batang yang besar ber diameter 12 – 18 cm. Tumbuh subur pada ketinggian 400–500 mdpl di daerah dengan curah hujan tahunan rata-rata sekitar 2.400 mm. Dapat tumbuh pada semua jenis tanah, tetapi tumbuh dengan lebih baik pada tanah berat yang berdrainase lancar dan membutuhkan banyak sinar matahari langsung. Di manfaatkan sebagai bahan bangunan, kayu struktural untuk konstruksi antara lain tiang rumah, andang-andang perahu, rangka gudang tembakau, jembatan dan titian, dan lain-lain.

4. Bambu ater atau buluh jawa (Gigantochloa atter).

Bambu ater atau pring jawa banyak tersebar di Indonesia dan Asia Tenggara. Terutama banyak ditanam oleh orang jawa, bambu ater berwara hijau atau hijau gelap yang tumbuh pada daerah tropis dan lembab. Dapat tumbuh di tanah kapur atau tanah lempung. Kegunaannya biasanya untuk dinding rumah, pagar, alat-alat rumah tangga,kerajinan tangan dan pengrajin alat musik angklung. Juga digunakan untuk bahan tusuk sate, sumpit, tusuk gigi, gagang sapu dll.

5. Bambu talang atau bambu lemang (Schizostachyum brachycladum)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun