Mohon tunggu...
Aksara Kugie
Aksara Kugie Mohon Tunggu... wiraswasta -

Kugie adalah manusia perangkai kata. Pensil kecil bagi dunia. Yang mengusik batin lewat aksara. Dan bercanda jenaka dengan cerita. (aksarakugie.blogspot.com)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pertunjukan Menampar dan Mendidik dari "Musikal Laskar Pelangi"

30 November 2011   21:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:59 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hai... hai... hai... Kami ini orang asli Belitong Hai... hai... hai... Inilah tempat kami Kampong Gantong

Kata orang pulau kami pulau kaya Banyak timah di mana-mana Ah, ah, tapi siapa yang punya? Bukan kami yang punya Kami hanya kuli-kuli belaka

Begitulah bunyi lirik lagu di album Musikal Laskar Pelangi yang sering saya dengar. Dari kata-kata di atas saja, sebenarnya sudah cukup menampar rasa empati kita. Siapa yang tidak pernah mendengar Laskar Pelangi? Film Laskar Pelangi mengikuti sukses penjualan bukunya, telah menjadi film terlaris sepanjang sejarah Indonesia dengan 4,6 juta penonton. Diputar di 20  festival film internasional  dan berhasil meraih beberapa penghargaan bergengsi seperti Signis Award dari Hong Kong International Film Festival 2009, Special Jury Prize – Silver Dolphin Award dari Festroia International Film Festival 2009 di Portugal, Best Picture Award dari Asia Pacific Film Festival 2009 di Taiwan dan Cinepanz Award – Best Film by Audience di Cinepanz 20th Children Film Festival di Cologne, Jerman.

Film Laskar Pelangi

Kalaupun banyak yang telah mengetahui buku dan filmnya, tapi mungkin masih banyak orang belum mendengar tentang pertunjukan Musikal Laskar Pelangi yang liriknya saya kutip di atas. Musikal Laskar Pelangi adalah salah satu karya musikal terbaik yang dihasilkan oleh tokoh-tokoh terbaik bangsa di bidangnya. Tentunya, bukanlah karya yang bisa dipandang sebelah mata. Adapun tokoh-tokoh yang bekerja keras menghasilkan Musikal Laskar Pelangi adalah : Riri Riza - Sutradara,Erwin Gutawa - Musik dan Komposer, Mira Lesmana - Naskah dan Lirik Lagu, Jay Subyakto - Desain Artistik, Hartati - Koreografi, Toto Arto dan Mira Lesmana - Produser. Pastinya, mereka sangat menjanjikan sebuah karya musikal yang kreatif dan bermutu.

Seperti buku atau filmnya, pastinya Musikal Laskar Pelangi mengisahkan tentang kegigihan Ibu Muslimah dan kesepuluh anak Laskar Pelangi, anak-anak rakyat biasa juga karyawan rendahan PT Timah di pulau kecil Belitong, untuk mengejar pendidikan dasar dengan fasilitas seadanya. Ini bukan cerita biasa tapi gambaran apa yang terjadi di negeri kita. Lihat saja pengerukan kekayaan alam yang sama sekali tidak memikirkan kesejahteraan penduduk lokal seperti Freeport di Papua atau Newmont di Nusa Tenggara. Selain itu,ketimpangan mencolok antara pemukiman di dalam kompleks pertambangan dengan kondisi perekonomian masyarakat pribumi di sekitar yang nyaris tidak tersentuh kemajuan sudah menjadi pemandangan umum. Sementara kekayaan alam nusantara dikeruk menjadi milik para investor asing, masyarakat lokal kebanyakan menjadi pihak yang terabaikan dan  menjadi kuli  miskin. Ini bisa jadi sajian yang menampar wajah para pemimpin di negeri ini.

Tentunya, sangat menyenangkan melihat cerita yang menyentuh tersebut dalam panggung musikal. Kalo pertunjukan musikal selama ini dianggap hiburan kalangan menengah atas dengan cerita yang sulit dipahami, mungkin ini saatnya untuk melihat sesuatu yang berbeda. Jika anda belum sempat menyaksikan Musikal Laskar Pelangi? Jangan kecewa, karena Musikal Laskar Pelangi akan hadir di Ramashita Hall, Dunia Fantasi (Dufan) yang menyediakan 2000 tempat duduk untuk sekali pertunjukan.  Pertunjukan akan dimulai 24 Desember 2011 hingga 7 Januari 2012 mendatang. Musikal Laskar Pelangi  akan tampil sekali untuk hari Senin-Kamis mulai pukul 14.00-15.00 WIB, dan saat weeekend dua kali pertunjukan yakni pukul 14.00-15.00 WIB dan 16.00-17.00 WIB.

musikal laskar pelangi

Kehadiran Musikal Laskar Pelangi di Ancol tentunya membuktikan bahwa Ancol tidak hanya menyediakan hiburan belaka, tetapi juga berupaya menyodorkan nilai-nilai positif. Musikal Laskar Pelangi yang telah dipentaskan sebanyak 47 kali di Jakarta dan 3 kali di Singapore memang sebelumnya mematok harga tiket yang terbilang tidak murah. Tapi dengan kehadirannya di Ancol, setiap pengunjung  Dunia Fantasi (Dufan), kini bisa menikmati pertunjukan berkelas tersebut.

Pertunjukan musikal memang masih tidak terlalu banyak bisa dijumpai di Indonesia, apalagi yang bisa dinikmati oleh seluruh anggota keluarga. Ceritanya yang mengangkat isu-isu sederhana yang sebenarnya sangat kental dengan gambaran ketimpangan di Indonesia, merupakan daya tarik tersendiri. Kalau biasanya orang mengunjungi Dunia Fantasi untuk bersenang-senang, kini kita bisa ikut merasakan ketimpangan yang dirasakan oleh saudara-saudara kita di pelosok negeri. Selain itu, tontonan ini tentunya membuat kita belajar bersyukur jika masih diberi kesempatan untuk menikmati pendidikan yang layak.

Saya melihat ini sebagai langkah maju untuk memadukan Theme Park dengan nilai-nilai pendidikan. Jika selama ini Theme Park dianggap sebagai tempat hiburan belaka, dimana orang hanya datang untuk bersenang-senang, kehadiran Musikal Laskar Pelangi di Dufan akan memberikan pandangan yang sedikit berbeda. Setidaknya, kini Theme Park juga berfungsi sebagai tempat menimba nilai-nilai luhur.

Beranikah kita merasakan tamparan dari Musikal Laskar Pelangi yang penuh makna ini? Beranikah kita melihat realita yang terjadi melalui karya seni yang indah ini? Mari kita nantikan pementasannya.

. . . Sumber gambar: Film Laskar Pelangi, Musical Laskar Pelangi Sumber data: Ancol.com, Kompas.com, Musikal Laskar Pelangi Sumber lirik: Album Musikal Laskar Pelangi . Share link: http://www.facebook.com/uki.lukas/posts/275669325813207 https://twitter.com/#!/ukilukas/status/142297892542087168

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun