Mohon tunggu...
Aksara Kugie
Aksara Kugie Mohon Tunggu... wiraswasta -

Kugie adalah manusia perangkai kata. Pensil kecil bagi dunia. Yang mengusik batin lewat aksara. Dan bercanda jenaka dengan cerita. (aksarakugie.blogspot.com)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Apa Alasan Bule "Cinta" Indonesia?

29 Oktober 2011   17:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:18 767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak alasan Bule mencintai Indonesia. Karena saya ngga kenal banyak Bule jadi ini beberapa alasan yang saya dengar dari sedikit yang saya kenal.

Saya punya temen yang memperkenalkan bule Jerman waktu kuliah. Melihat jalan raya yang morat-marit, dia senangnya minta ampun dan langsung jatuh cinta sama Indonesia (seneng tinggal di Indonesia, katanya). Mau tahu alasannya? Alasannya: bisa naik motor di atas trotoar dan melanggar lampu merah. Hahaha. Saya pikir tadinya becanda, ternyata dia serius. Katanya di negaranya semua teratur dan tertib hukum. Maka beraksilah dia dengan vespa antiknya... tentu di atas trotoar dan tanpa helm.  Blah!!!!

Bekas teman kerja saya juga memilih tinggal dan berbisnis di Indonesia karena alasan yang aneh: Di Indonesia, pengawasan pajaknya tidak ketat. Blah!!!! Selidik-punya selidik di negaranya (Belanda) dia dicari-cari karena telat bayar pajak 1 tahun.

Sedih dah!!!!

Tapi ada juga yang bersimpati dengan Indonesia yang justru membuat saya terharu. Katanya di Indonesia banyak orang susah yang ngga ditolong sama negaranya sendiri. Trus nih bule malah tinggal di pedalaman Indonesia. Blah!!!

Selain menolong "orang susah", kayaknya banyak Bule ke Indonesia demi alasan budaya. Seperti sekumpulan Bule Perancis dan beberapa warga korea yang saya temui, sibuk berkampanye untuk kelestarian Borobudur. Padahal, orang Indonesia sendiri ngga terlalu peduli sampe ada yang  pernah nge-bom situs budayanya sendiri (borobudur). Blah!!! Btw, bule-bule itu minta hal yang sederhana:  "jangan rusak Borobudur dengan kebiasaan memanjat stupa". Sementara ngga jauh dari sana, anak-anak SMA asyik memanjat stupa untuk foto profile FB mereka. Satu stupa bisa dipanjat 8 orang. Hik hik. Rasanya pengen baget ngambil bambu untuk mukulin pantat tuh anak-anak SMA.

Btw, saya sempet bangga juga waktu nonton film klasik The Time Machine (versi original),  film tahun 1960 , dibintangi Rod Taylor. Di salah satu adegan, seseorang menyebutkan Bali sebagai pulau yang tenang dan damai. Sampe-sampe dia menyebut orang yang terlalu damai dan jadi kurang peka dengan istilah kalo di- Indonesia-in: "seperti di Bali aja lo". Mmmmm. Tapi kok Bali ya, bukan Indonesia. Ahhhh banyak protes aja lo, kayak di Indonesia.

Kira-kira apa ada alasan lain ya?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun