Baginya, kematangan Intelektual inilah yang menjadikan Maulana Syekh sebagai sosok figur yang berpikiran terbuka dan senantiasa kritis menanggapi segala hal.
"Maka, sifat keteladanan Maulana Syekh yang penting untuk dijaga dan dilestarikan adalah ketekunan beliau membangun nalar kritis dengan banyak membaca berbagai literatur," jelasnya lagi menutup sesi.
Sesi ketiga, adalah materi ke-Azhar-an. Pada sesi ini membahas tentang pengenalan Al Azhar & sistem pembelajarannya. Sesi ini disampaikan oleh tiga pemateri; M. Abdullah Faqih, Riyan Pandega Fardi Utama dan Denunen Bagus Aranda.Â
Acara yang berlangsung selama 6 jam ini ditutup dengan sholat Magrib berjamaah & ramah tamah (Rep: Rifky al Farizi).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI