Di siku kamar, 06 Mei XX24
Aku menyebutnya rumah
Rumah yang ramah
Mengamankan lelap
Memanjakan harap
Aku menamainya puisi
Disusun dengan diksi
Tintanya berwarna terkadang kelabu
Kokoh meski tidak terbuat dari batu
Ia rumah puisi
Kutemukan pulang di berandanya
Kudapati nyaman dalam ruangnya
Kurasakan betah di sekitarnya
Di sini akan kuhabiskan banyak masa
Tumbuh Mendewasa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!