Instruktur tegas dibutuhkan untuk menghasilkan suasana forum yang lebih aktif dengan cara-cara tegas atau dengan kaliamat yang sering dipakai seperti "jika tidak ada yang mengerti materinya, tolong dibaca setelah waktu istirahat dan ketemu saya di jadwal konseling untuk menjelaskan materinya".Â
4. Cerdas
Instruktur cerdas, yaitu tahu cara bagaimana membentuk dan membina peserta perkaderan dengan cara-cara yang cerdas pula. Instruktur cerdas memberikan contoh yang baik dan luas secara pengetahuan atas pelaksanaan perkaderan. Sepertinya contohnya menguasai materi-materi yang dibawa dan menjelaskan dengan cara khusus. Baik membuka forum diskusi, komunikasi interaktif, serta studi krisis dari kasus-kasus.
Kalau kata dari Ayunda Lia Amelia, "Instruktur cerdas ialah melahirkan problem solving bersama dan menularkan caranya kepada peserta".
Instruktur cerdas sering sekali kita temukan, baik dengan cara komunikasinya yang mudah dipahami, cara penyampaian yang lugas dan tidak mengekang bahkan memberikan kesempatan yang lebih kepada peserta untuk mengambil kesempatan forum lebih banyak digunakan untuk kegiatan produktif.
5. Bijak
Instruktur bijak. Bijak berbeda dengan cerdas, berbeda dengan pandai atau pintar. Instruktur bijak adalah bagian khusus dari instruktur cerdas hanya saja pola perkaderan dibentuk dengan melahirkan nilai dan kebijaksanaan.
Seperti dikatakan Kakanda Iqbal Fadil : "Kalau kita instruktur yang bijak maka kita harus membuka ruang yang melahirkan perkaderan yang memiliki value". Dalam artian perkaderan yang memiliki tindak lanjut yang terarah, tersturktur dan sistematis berdasarkan kesepakatan bersama dan mengedepankan kebutuhan peserta untuk bebas menjadi apa dan bagaimana.
Instruktur cerdas itu ialah membuka ruang bebas kepada peserta untuk melakukan speak up, penganalogian makna, perdebatan bermakna serta dialog multilog. Hal-hal tersebut harus dibangun dengan instruktur cerdas sehingga bagaimana kemudian peserta memberikan memori kolektif yang besar dan hasil perkaderan yang memiliki nilai jangka panjang.
Demikian dari lima tipe instruktur yang dirindukan oleh peserta perkaderan, dimana yang dirindukan tidak hanya tentang fisik dan bentuk wajah melainkan nilai apa yang ditinggalkan sebagai penilaian pribadi ke peribadi. Menjadi instruktur humoris, perhatian, tegas versi lembut, cerdas dan bijak akan kembali kepada sejauh mana instruktur belajar mempersiapkan dirinya pada perkaderan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H