Mohon tunggu...
Akrim Lahasbi
Akrim Lahasbi Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Lulusan S1, sedang mencari Beasiswa untuk S2 | Penulis Frelance | Kader IMM | Penulis Buku Indonesia, Pemuda Dan Krisis Pemikiran | Buku Ironi Bangsaku | Wakil Presiden Mahasiswa ITB Ahmad Dahlan Jakarta. Email : akrimlahasbi8@gmail.com Wa : 0812-3898-4942

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

5 Tipe Instruktur yang Dirindukan oleh Kader

9 November 2021   09:46 Diperbarui: 9 November 2021   09:50 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Instruktur tegas dibutuhkan untuk menghasilkan suasana forum yang lebih aktif dengan cara-cara tegas atau dengan kaliamat yang sering dipakai seperti "jika tidak ada yang mengerti materinya, tolong dibaca setelah waktu istirahat dan ketemu saya di jadwal konseling untuk menjelaskan materinya". 

4. Cerdas

Instruktur cerdas, yaitu tahu cara bagaimana membentuk dan membina peserta perkaderan dengan cara-cara yang cerdas pula. Instruktur cerdas memberikan contoh yang baik dan luas secara pengetahuan atas pelaksanaan perkaderan. Sepertinya contohnya menguasai materi-materi yang dibawa dan menjelaskan dengan cara khusus. Baik membuka forum diskusi, komunikasi interaktif, serta studi krisis dari kasus-kasus.

Kalau kata dari Ayunda Lia Amelia, "Instruktur cerdas ialah melahirkan problem solving bersama dan menularkan caranya kepada peserta".

Instruktur cerdas sering sekali kita temukan, baik dengan cara komunikasinya yang mudah dipahami, cara penyampaian yang lugas dan tidak mengekang bahkan memberikan kesempatan yang lebih kepada peserta untuk mengambil kesempatan forum lebih banyak digunakan untuk kegiatan produktif.

5. Bijak

Instruktur bijak. Bijak berbeda dengan cerdas, berbeda dengan pandai atau pintar. Instruktur bijak adalah bagian khusus dari instruktur cerdas hanya saja pola perkaderan dibentuk dengan melahirkan nilai dan kebijaksanaan.

Seperti dikatakan Kakanda Iqbal Fadil : "Kalau kita instruktur yang bijak maka kita harus membuka ruang yang melahirkan perkaderan yang memiliki value". Dalam artian perkaderan yang memiliki tindak lanjut yang terarah, tersturktur dan sistematis berdasarkan kesepakatan bersama dan mengedepankan kebutuhan peserta untuk bebas menjadi apa dan bagaimana.

Instruktur cerdas itu ialah membuka ruang bebas kepada peserta untuk melakukan speak up, penganalogian makna, perdebatan bermakna serta dialog multilog. Hal-hal tersebut harus dibangun dengan instruktur cerdas sehingga bagaimana kemudian peserta memberikan memori kolektif yang besar dan hasil perkaderan yang memiliki nilai jangka panjang.

Demikian dari lima tipe instruktur yang dirindukan oleh peserta perkaderan, dimana yang dirindukan tidak hanya tentang fisik dan bentuk wajah melainkan nilai apa yang ditinggalkan sebagai penilaian pribadi ke peribadi. Menjadi instruktur humoris, perhatian, tegas versi lembut, cerdas dan bijak akan kembali kepada sejauh mana instruktur belajar mempersiapkan dirinya pada perkaderan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun